Bocah yang Dirantai Orangtuanya di Bekasi Ternyata Berkebutuhan Khusus, Polisi Ungkap Faktanya

- 22 Juli 2022, 15:21 WIB
  Foto bocah inisial ‘R’ dirantai oleh orangtuanya
 Foto bocah inisial ‘R’ dirantai oleh orangtuanya /Tangkapan layar/ Instagram fannylauww /
 
MEDIA PAKUAN - Kisah seorang anak berinisial R alias MRIS (15) di Bekasi mengundang reaksi miris publik gegara menjadi korban penyiksaan kedua orangtuanya sendiri.
 
Hal itu terungkap usai video MRIS yang ditemukan warga di jalan dalam keadaan kaki dirantai dan kelaparan serta tubuh yang kurus kering.
 
MRIS tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya di Gang Bersama RT 02/RW 08, Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi.
 
 
Warga sekitar yang prihatin dengan kondisi sang bocah, lalu melaporkannya ke pihak kepolisian setempat.
 
Polres Metro Bekasi Kota pun telah mengamankan kedua orang tua dari MRIS pada Kamis 21 Juli 2022 yang merupakan pelaku pemasungan terhadap anaknya.
 
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki pun membeberkan bahwa MRIS merupakan anak berkebutuhan khusus dan diperlakukan tidak manusiawi oleh orang tuanya lantaran dianggap meresahkan.
 
 
"Jadi anak ini bukan ditemukan di jalan, tapi berdasarkan informasi dari masyarakat dan ditindaklanjuti oleh Babinsa, bhabinkamtibmas dan lurah, RT, dan RW setempat," ucap Hengki.
 
Polisi pun kemudian melakukan penyelidikan secara mendalam terhadap perkara tersebut.
 
Kedua orang tua korban serta saksi mata juga diperiksa untuk dimintai keterangan untuk pengungkapan fakta fakta sebenarnya.
 
Hengki menduga alasan dibalik bocah berusia 15 tahun itu dirantai karena masalah ekonomi dan kurangnya perhatian dari kedua orangtuanya karena ditinggal bekerja.
 
 
"Ya (kasus penelantaran anak), kita masih selidiki. kita menduga kurang perhatian juga ya, karena kedua orang tuanya ini bekerja," ujarnya.
 
Dia mengungkapkan profesi dari kedua orangtua MRIS yaitu ayah PS (40) sebagai driver ojek online, dan sang ibu AR (39) yang menjadi pengajar di salah satu Sekolah Luar Biasa.
 
 
"Orang tuanya (ayahnya) bekerja sebagai driver, dan ibunya guru pendidikan anak autis SLB di Pondok Gede," ungkapnya.
 
Hengki menuturkan bahwa orang tua korban mengaku kepada penyidik baru pertama kali merantai tubuh MRIS seperti di video yang viral beredar.
 
"Kalo pengakuannya sih katanya baru. Ya, kita masih dalami lagi. Perlu diketahui Orangtua P dan A, P orangtua kandung dan ibunya ibu sambung," pungkasnya.
 
Kendati demikian, pihak kepolisian tetap akan mendalami kasus tersebut.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x