BPBD Lumajang Warga Dihimbau Waspada! Gunung Semeru Alami Erupsi Dan Semburan Awan panas: Level III atau Siaga

- 27 Maret 2022, 18:02 WIB
Gunung Semeru masih mengeluarkan awan panas, warga sekitar diminta menjauh.
Gunung Semeru masih mengeluarkan awan panas, warga sekitar diminta menjauh. /Instagram @lumajang.ku/
 
 

MEDIA PAKUAN - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali meluncurkan awan panas guguran pada Minggu 27 Maret 2022 tepatnya pukul 09.08 WIB

 
Dengan jarak luncur 4 kilometer dari puncak gunung Semeru ke arah Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong.

Hal itu di ungkapkan kepala BPBD Lumajang terkait kondisi gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas tersebut.
 
 
 

"Telah terjadi erupsi Semeru berupa awan panas guguran pada Minggu ini dengan amplitudo maksimum 20 MM dan durasi 294 detik," ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Patria Dwi Hastiadi.

Menurutnya kepala BPBD, awan panas  tersebut meluncur sejauh 4 kilometer dari puncak ke arah Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong.
 
 
Dia pun menghimbau kepada  masyarakat untuk waspada karena status gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masih Level III atau Siaga.
 
Dalam keterangannya mengatakan bahwa pihak BPBD akan terus memberikan informasi aktifitas Semeru tersebut.
 
"BPBD selalu menyebarluaskan informasi terkait dengan aktivitas Gunung Semeru itu, sehingga masyarakat bisa mengetahui dan meningkatkan kesiagaannya untuk mematuhi rekomendasi PVMBG," jelasnya.
 
Baca Juga: Lakukan Hal Terlarang di Tanah Suci Makkah, Pasangan Umroh Lakukan Hal Ini Terang-terangan di Depan Jamaah

Sementara Petugas Pos Pantau Pengamatan Gunung Semeru Yuda Prinardita terus mencatat aktifitas gunung semeru tersebut.
 
Dalam laporan tertulisnya mencatat aktivitas kegempaan Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (DPL) itu pada periode pukul 06.00-12.00 WIB mengalami letusan.
 
Kemudian di ikuti awan panas guguran, dan gempa vulkanik serta terekam getaran banjir.
 

"Tercatat 12 kali letusan dengan amplitudo 11-22 MM dan lama gempa 55-130 detik, kemudian satu kali terjadi awan panas guguran dengan amplitudo 20 MM dan lama gempa 294 detik," ungkap petugas Pos pantau tersebut.

Selain semburan awan panas guguran, Gunung Semeru jugamengalami satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 21 MM.
 
Kemudian satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 15 MM terjadi selama 3.600 detik.
 
Baca Juga: Alami Kecelakaan di Arab Saudi, Mick Schumacher Batalkan Balapan F1

Seiring dengan status Gunung Semeru tersebut, Semeru masih dalam kondisi Siaga sejak 16 Desember 2021.
 
Namun ada beberapa rekomendasi PVMBG yang harus dipatuhi masyarakat seperti;
 
-Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 KM dari puncak (pusat letusan).
 

-Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) 
 
-Sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 17 KM dari puncak Semeru tersebut.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 KM dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya menjelaskan.
 
Baca Juga: Mantan Panglima Militer Inggris, Peringatkan Barat atas Permusuhan dengan Rusia

Kemudian dia pun mengimbau masyarakat untuk waspada akan potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah.
 
Yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat.
 
 
Dan juga potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.****
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x