Network
MEDIA PAKUAN - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh Barat sekutunya telah mendeklarasikan perang total hibrida melawan Rusia.
Dalam pertemuan Dana Diplomasi Publik di Moskow Jumat, Lavrov mengatakan gelombang sanksi yang bertujuan untuk memusnahkan ekonominya Rusia merupakan pernyataan perang.
“Hari ini telah dinyatakan sebagai perang hibrida nyata, perang total, istilah terakhir digunakan oleh Hitler yang saat ini disuarakan oleh banyak politisi Eropa ketika mereka berbicara tentang Federasi Rusia."
Baca Juga: Jadwal Program Acara RCTI Hari Ini, Minggu 27 Maret 2022: Ikatan Cinta dan Doraemon Spesial
Barat telah mengatakannya di depan umum untuk menghancurkan, memusnahkan, mencekik ekonomi Rusia dan Rusia secara keseluruhan.
Keinginan Barat untuk mempertahankan dominasinya dalam urusan internasional, untuk menaklukkan segala sesuatu dan semua orang dan kembali ke dunia unipolar.
Lavrov menyebut telah mencatat negara-negara yang telah menolak untuk bergabung dengan histeria anti-Rusia, dengan tekanan Amerika Serikat dan sekutu.
Baca Juga: Inilah Daftar Harga Hp Tablet Samsung Maret 2022, Dipatok dari Rp2,3 hingga Rp14 jutaan
China dan India, menolak memutuskan hubungan dengan Moskow atas operasi militernya di Ukraina, meskipun keduanya telah mendesak diakhirinya pertempuran dan solusi diplomatik untuk krisis tersebut.
Beijing telah menyatakan bahwa tidak akan memutuskan hubungannya dengan Rusia.
Sementara India telah meningkatkan perdagangan dengan membeli minyak mentah Rusia dengan harga diskon. ***
