Network
MEDIA PAKUAN - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panasnya sebanyak 2 kali pada hari Minggu, 6 Februari 2022.
Tepatnya di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, awan panas tersebut bergerak ke arah barat daya dengan jarak luncur dua kilometer.
Hanik Humaida sebagai Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan hal tersebut melalui keterangan tertulisnya pada hari minggu kemarin.
Baca Juga: Rela Dipoligami Fadly Faisal, Netizen Beri Syarat Ini pada Adik Mendiang Bibi Andriansyah
"Awan panas guguran tercatat di seismograf dengan amplitudo 33 dan durasi 155 detik." kata Hanik.
"Awan panas guguran tersebut pada pengamatan pertama terjadi pada pukul 16.35 Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan jarak kurang lebih 2 km ke arah barat daya," kata Hanik.
Selanjutnya awan panas guguran tersebut kembali terpantau pada pukul 17.13 WIB dengan jarak luncur 1800 meter ke arah barat daya, dengan amplitudo maksimum 39 serat durasi 127 detik.
Selain Merapu juga tercatat mengeluarkan guguran lava pijar tiga kali ke arah barat daya sejauh 1,5 km, hal tersebut berdasarkan periode pengamatan BPPTKG yang dimulai dari pukul 12.00 sampai 18.00 WIB.
BPPTKG juga menyatakan bahwa tidak ada perubahan morfologi yang signifikan, baik pada kubah barat daya maupun kubah tengah merapi.
Baca Juga: Khusus untuk Para TKI, Jangan Pernah Lakukan Ini Kepada Wanita Arab Saudi Jika Bekerja di Hotel
Saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau statusnya masih Siaga.
Potensi berbahaya berupa guguran lava dan awan panas di daerah selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh 5 k, dan Sungai Bedog sejauh 7 km.
Dan apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak merapi.***
