Ini Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pendidikan di Indonesia

- 20 Desember 2021, 21:06 WIB
Ilustarasi Pendidikan
Ilustarasi Pendidikan /Pixabay/ ilm911

MEDIA PAKUAN-Pendidikan yang baik merupakan salah satu penyokong utama untuk kemajuan suatu bangsa.
 
Mencetak sumber daya manusia yang handal, suatu bangsa harus memiliki sistem pendidikan yang baik.
 
Salah satu usaha dalam memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia, maka pemerintah menekankan pendidikan karakter sebagai prioritas untuk mengembangkan sumber daya manusia.
Kurikulum 2013 (Kurtilas) merupakan kurikulum yang berorientasi pada pengembangan karakter peserta didik. (Daga, 2018)
Dalam pelaksanaan pendidikan, guru akan dijadikan panutan oleh pelajar. Oleh sebab itu, kinerja guru yang memiliki sifat positif, kecerdasan emosional yang stabil, dan menguasai bahan pelajaran serta disiplin dapat membuahkan keberhasilan pendidikan. (Arthur, Handoyo, Daryati, 2019)
 
Humand Development Indeks (HDI) mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia berada di urutan ke-111 dari 185 negara (depdiknas 2019).
Menurut data tersebut menjelaskan kalau pendidikan di Indonesia dikategorikan rendah dibanding negara berkembang lainnya di ASEAN seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand.
 
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan dari sistem pendidikan di Indonesia.
Kelebihan:
 
1. Biaya pendidikan yang terjangkau
Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dana Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) yang dialokasikan untuk pendidikan ialah sebanyak 20 persen. Jumlah tersebut menjadi bentuk upaya pemerintah dalam mewujudkan visi negeri, yaitu "Mencerdaskan kehidupan bangsa".
Dalam realisasinya sendiri, pemerintah sudah menerapkan sistem pendidikan "Wajib Belajar 12 Tahun" dari mulai SD, SMP/Sederajat, dan SMA/Sederajat.
 
2. Sistem Pendidikan yang Transparan
Artinya wali murid dapat mengawasi proses pembelajaran dengan mudah dan jelas serta dapat turut mengembangkan kecerdasan juga keterampilan murid.
 
3. Kurikulum disusun oleh orang berpengalaman
Sejak berlakunya kurikulum 2013, guru sebagai praktisi dapat terlibat dalam penyusunan kurikulum.
4. Pertimbangan penerimaan siswa lebih mudah
 
Adanya sistem zonasi yang sudah diberlakukan, pemerintah berharap setiap sekolah negeri mempunyai kewajiban dan hak yang sama dan tidak ada lagi ketimpangan antara sekolah favorit dan sekolah biasa.
 
Kekurangan:
 
1. Sarana pendidikan yang tidak merata
Masih banyak murid dan guru yang kekurangan peralatan sekolah dan tempat yang memadai. Bahkan fasilitas perpustakaan juga belum menyebar ke seluruh desa.
 
2. Tenaga pendidik tidak merata
Kebanyakan tenaga pendidik bekerja di daerah perkotaan sehingga daerah yang notabenenya adalah pedesaan kekurangan jumlah guru yang berkualitas.
 
3. Kurikulum bersifat teoritis
Pendidikan di Indonesia kebanyakan hanya mengandalkan teori saja (mungkin dikarenakan sarana & prasarana yang tidak memadai) sehingga pelajar tidak sepenuhnya memahami materi pelajaran yang diberikan.
Untuk mengatasi kekurangan dalam sistem pendidikan di Indonesia, ada beberapa solusi yang bisa diterapkan. Seperti membentuk badan pengawas di setiap wilayah agar pendidikan di daerah-daerah terpencil bisa terpantau dan menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik.
Pemerintah juga harus menyediakan sarana dan prasarana yang layak khususnya di desa agar pelajar di daerah juga mendapat pendidikan yang layak.
 
Mengikuti sistem pendidikan di Finlandia, Indonesia juga bisa mengikutinya dengan cara fokus pada pendidikan dasar. Karena jika pelajar sudah paham dasarnya, maka mereka akan bisa mengikuti untuk ke depannya.***
 
 

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah