Lantang Kritisi Pidato Jokowi, Legislator Senayan Dapil Sukabumi Sebut Kedaulatan Pangan Cuma Mimpi

- 18 Agustus 2021, 12:14 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Slamet. Foto: Oji/Man
Anggota Komisi IV DPR RI Slamet. Foto: Oji/Man /DPR RI/

MEDIA PAKUAN - Anggota Komisi IV DPR RI Slamet menanggapi pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan MPR, DPR, dan DPD RI pada Senin, 16 Agustus 2021.

Dalam pembacaan pidatonya Jokowi menyampaikan beberapa poin terkait penanganan pandemi Covid-19 melalui akselerasi pengembangan teknologi kesehatan.

Termasuk penguatan struktur ekonomi yang ditopang oleh konsumsi rumah tangga, peningkatan penyerapan tenaga kerja melalui Undang-Undang Cipta Kerja dan revitalisasi UMKM.

Baca Juga: Ketakutan Ditinggal Mohamed Salah, Liverpool Bertindak Berlebihan Hingga Disentil Agen Ramy Abbas

Legislator Senayan daerah pemilihan (Dapil) Kota dan Kabupaten Sukabumi ini mengaku kecewa pasalnya presiden tidak memberikan catatan khusus terhadap sektor pertanian secara luas.

Slamet legislator yang merupakan politisi PKS itu menyebut, presiden Jokowi hanya menyinggung sedikit terkait kemandirian pangan dan tidak secara gamblang.

"Kemana program nawacita kedaulatan pangan yang sejak lama dicita-citakan," ujarnya seperti dikutip dari rilis DPR pada Rabu, 18 Agustus 2021.

Baca Juga: Rizky Billar Mengaku Lesti Kejora Membawa Keberkahan Dalam Hidupnya: 'Ibarat Durian Runtuh'

Lebih lanjut Slamet menjelaskan, melihat rekam jejak dalam setahun belakangan ini pemerintah memotong anggaran di sektor pertanian dan pangan yang cukup besar.

"Undang-undang cipta kerja memberi jalan penyediaan pangan dari impor, maka cita-cita kedaulatan pangan dalam nawacita Presiden Jokowi sendiri hanya mimpi," jelasnya.

Padahal, sambung Slamet, sektor pertanian adalah satu-satunya sektor yang terus tumbuh dan berdampak positif selama masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ridwan Kamil Berikan Kabar Baik: Tidak Ada Lagi Zona Merah di Wilayah Jawa Barat

"BPS menunjukkan sektor pertanian tumbuh 1,75 persen dibandingkan sektor pertambangan yang minus 1,95 persen, perdagangan minus 3,72 persen, dan sektor lainnya minus 1,97 persen," terangnya.

Menurutnya, kinerja sektor pertanian mampu mencatatkan pertumbuhan positif, pada kuartal dua tahun 2021, sektor pertanian naik 14,27 persen.

Baca Juga: Syukuran Ulang Tahun Rafathar, Raffi Ahmad bagikan 1.000 Tablet untuk Sekolah Online

Sehingga sektor pertanian layak untuk mendapatkan perhatian lebih apalagi dalam pidato kenegaraan yang disaksikan oleh hampir seluruh rakyat Indonesia.

"Kita ingin Presiden Jokowi memberikan statemen tegas soal kedaulatan pangan yang harus menjadi agenda pemerintah untuk fokus pada kedaulatan pangan," tandasnya.***

Editor: Ahmad R

Sumber: DPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah