6 Kiat Terhindar Berita Hoaks di Media Sosial Facebook: Terkait Seputar Pandemi Covid-19

- 30 Juli 2021, 18:59 WIB
Ilustrasi hoaks. Waspada berita Hoaks dalam penangananan pengendalian wabah covid-19. Ada 6 cara yang perlu dilakukan
Ilustrasi hoaks. Waspada berita Hoaks dalam penangananan pengendalian wabah covid-19. Ada 6 cara yang perlu dilakukan /Pixabay/geralt/

MEDIA PAKUAN – Media Sosial adalah wadah dari semua manusia untuk berekspresi dan menyampaikan informasi. Karena itu, banyak informasi yang bertebaran tentang persoalan yang terjadi di dunia.

Di Indonesia Facebook membantu gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 dan Kemenkes untuk menyediakan informasi akurat tentang Covid-19.

Informasi tersebut bercampur, entah mana berita yang benar maupun keliru. Semuanya berkumpul menjadi informasi yang bertebaran di dunia maya.

Facebook adalah salah satu media sosial yang memiliki pengguna terbanyak di dunia.

Baca Juga: 5 Bintang Pesepakbola Dunia yang Memiliki Postur Tubuh Tinggi: Diantaranya, Cristiano Ronaldo

Facebook berkomitmen untuk memastikan bahwa orang-orang di Indonesia menerima informasi terkini dan akurat.

Facebook membantu pengguna mendeteksi dan meminimalkan penyebaran misinformasi Kesehatan di komunitas mereka.

Berita ini dikutip oleh media pakuan dari ANTARA pada Jumat 30 Juli 2021.

Berikut adalah enam tips dari Facebook mengutip siaran persnya, Jumat 30 Juli 2021, untuk menjaga komunitas di Indonesia tetap terinformasi secara memadai dan melawan misinformasi Covid-19 secara kolektif

Hal tersebut demi menjaga satu sama lain tetap aman di masa pandemi ini.

Baca Juga: Pasca Video Diduga Adhisty Zara Ciuman dengan Niko Al Hakim Viral, Zara Matikan Kolom Komentar

1. Dapatkan keseluruhan cerita, bukan hanya tajuk berita

Pengguna ada baiknya membaca keseluruhan berita dan hati- hati dengan gambar, angka, kutipan, dan tanggal yang tidak memiliki sumber, sudah usang, atau telah diambil di luar konteks.

2. Sumber terpercaya adalah pilihan teraman bagi Anda

Pengguna ada baiknya membaca keseluruhan berita dan hati- hati dengan gambar, angka, kutipan, dan tanggal yang tidak memiliki sumber, sudah usang, atau telah diambil di luar konteks.

3. Bagikan fakta, bukan rumor

Cari petunjuk kecil yang mengarah ke informasi yang salah yaitu URL palsu, ejaan yang buruk, atau tata letak yang janggal.

Jika terasa terlalu banyak hal yang tidak sesuai, maka ada baiknya anda tidak perlu memberikan informasi itu.

4. Dapatkan konteks lengkap dari sumber yang kredibel.

Baca Juga: Wabah Pendemi Covid-19 Mereda, Pemkot Sukabumi Cemas Stok Vaksin Kosong, Fahmi: Tersisa untuk 50 Orang saja

Cari laporan lain dari sumber yang dapat dipercaya untuk memverifikasi bahwa cerita tersebut mengandung informasi akurat dari otoritas kesehatan.

Jangan hanya terpaku pada satu sumber, di era informasi selain informasi yang bertebaran, tentunya semakin banyak cara juga untuk memastikan informasi itu benar atau tidak.

Dengan melakukan pemeriksaan ke sumber- sumber lain terkait informasi tersebut anda dapat memastikan benar atau tidaknya sebuah informasi yang anda terima di media sosial.

5. Jika cerita atau informasi yang tidak akurat baru saja dibagikan oleh teman atau anggota keluarga

Kirimkan pesan pribadi untuk memberitahu mereka bahwa informasi yang dibagikannya kurang tepat.

Lalu bagaimana jika ternyata unggahan tersebut terlanjur viral dan banyak disukai?

Ada baiknya anda melakukan koreksi publik secara halus dengan menyertakan tautan berisikan informasi akurat.

Baca Juga: Kabar Gembira, Denny Darko Sebut Covid-19 akan Berakhir September dan Oktober 2021: Diramal dari Kartu Tarot

6. Pikir dulu sebelum membagikan

Beberapa cerita mungkin menggunakan bahasa emosional yang kuat tanpa memberikan fakta. Jadi coba #TahanDulu sebelum membagikan ceritanya ke orang lain.

Periksa keakuratannya dulu dan atau merujuk ke sumber terpercaya seperti situs Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Halaman Kementerian Kesehatan.

Dengan demikian anda bisa melindungi diri sendiri, keluarga, serta lingkungan anda dari misinformasi yang bisa membuat kesalah pahaman.

Hingga Juli 2021, sebanyak 12 juta konten misinformasi tentang COVID-19 dan vaksinasi telah dihapus di platform Facebook secara global.

Selain itu unggahan sebanyak 167 juta konten telah ditandai salah oleh pemeriksa fakta atau “fact checker” dari pihak ketiga mengenai konten- konten terkait Covid-19.

Baca Juga: Wabah Pendemi Covid-19 Mereda, Pemkot Sukabumi Cemas Stok Vaksin Kosong, Fahmi: Tersisa untuk 50 Orang saja

Rupanya ketika pengguna melihat label itu, artinya 95 persen dari mereka yang melihat konten tidak melihat konten originalnya.

Maka dari itu selain peran pemerintah menanggulangi berita berita yang menyesatkan, kita sebagai pengguna media sosial harus lebih bijak dalam menggunakannya.

Itu semua dilakukan agar kita terhindar dari berita bohong yang bisa menyesatkan kita.***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x