Lebaran Jadi Perdebatan! Bagaimana Menurut Muhammadiyah, NU, dan Kementerian Agama RI? Simak!

- 10 Mei 2021, 18:50 WIB
Ilustrasi Hari Raya Idul Fitri.
Ilustrasi Hari Raya Idul Fitri. /Pixabay.com/Shafin_Protic

3. Saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk.

Meski Muhammadiyah telah menetapkan hari raya Idul Fitri, akan tetapi organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdhatul Ulama (NU) sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan mengenai penentuan awal Syawal tahun ini.

Kendati begitu, biasanya NU menetapkan 1 Syawal dilakukan dengan pengamatan hilal atau rukyatul hilal.

Sebagai informasi, rukyatul hilal merupakan metode pengamatan atau observasi terhadap hilal lengkungan bulan sabit paling tipis yang berketinggian rendah di atas ufuk barat pasca matahari terbenam (ghurub).

Baca Juga: Tanggapi Peristiwa Palestina, Wagub Uu Ruzhanul Ulum Ingatkan Warga Jabar Bersyukur

Cara melakukan rukyatul hilal terbagi menjadi tiga, yaitu mengandalkan mata telanjang, mata dibantu alat optik teleskop, hingga penggunaan teleskop yang terhubung dengan sensor atau kamera.

Kegiatan tesebut juga akan dikoordinasikan oleh Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU), untuk selanjutnya dilaporkan pada pengurus pusat PBNU.

Selain kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar sidang isbat atau penetapan awal bulan Syawal 1442 H pada 11 Mei 2021 atau bertepatan dihari ke 29 Ramadhan.

Sidang isbat yang dilaksanakan Kemenag akan berlangsung secara daring dan luring. Penentuan awal Syawal oleh Kemenag dilakukan dengan metode rukyatul hilal.

Baca Juga: Suami Harus Larang Istri Menjadi TKW? Ternyata ini Penyebabnya

Halaman:

Editor: Ahmad R

Sumber: PMJ News Muhammadiyah.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah