Network
MEDIA PAKUAN - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menargetkan proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah mencapai dosis 70 juta untuk warganya hingga Juli 2021 nanti.
"Kita ingin nanti di bulan Juli, target kita paling tidak 70 juta penduduk kita harus sudah divaksinasi,” ujar Jokowi, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 15 April 2021.
Hal tersebut disampaikan Jokowi kepada para gubernur, bupati dan wali kota yang baru terpilih, bahwa program vaksinasi merupakan prioritas bagi setiap daerah di waktu dekat ini.
Baca Juga: Sidang Perdana Kasus Benur, Berapa Suap yang Diterima Edhy Prabowo? Begini Dakwaannya
Di sisi lain, Jokowi pun memiliki target jika program vaksinasi telah mencapai 70 juta orang, kurva kasus Covid-19 akan menurun.
“Nanti kurvanya akan kelihatan turunnya di bulan Juli kalau vaksinasinya bisa mencapai 70 juta orang," tutur Jokowi kembali.
Apabila kurva tersebut menurun, Jokowi menegaskan bahwa kebijakan di daerah masing-masing harus bisa mengatur antara gas dan rem dalam penanganan kesehatan masyarakat serta pemulihan ekonomi agar seimbang.
"Gas dan remnya harus dilakukan secara tepat karena yang namanya Covid-19 ini barangnya tidak kelihatan,” ucap Jokowi.
Baca Juga: Desak Diberlakukan Mudik, Heri Gunawan: Program Bantuan Sosial Tunai Harus Diperpanjang
“Jangan sampai terlalu mendahulukan ekonomi kemudian tidak memperhatikan penyebaran Covid-19. Yang terjadi kenaikan kasus meningkat, pertumbuhan ekonominya justru tertekan turun," lanjutnya.
Disamping itu, ia juga terus mengingatkan program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro secara ketat.
Menurutnya, jangan terapkan kebijakan yang sifatnya menutup wilayah hingga tingkat kota atau kabupaten hanya karena ketergesaan.
Baca Juga: Inalillahi! Mantan Bupati Sukabumi Tahun 90an Utang Muhtar Tutup Usia
Lebih jauh Jokowi menerangkan, melalui PPKM mikro yang disiplin, kasus harian aktif secara nasional saat ini di kisaran 4-6 ribu kasus.
Angka tersebut telah mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya, jika merujuk pada Januari 2021 yang sempat menyentuh 14 sampai 15 ribu kasus harian secara nasional.***
