Muncul Ajaran Hakekok Balatasutak di Pandeglang Banten, MUI Gelar Rapat Pastikan Sesat atau Bukan

- 13 Maret 2021, 08:39 WIB
Ilustrasi ajaran Hakekok Balatasutak di Pandeglan Banten
Ilustrasi ajaran Hakekok Balatasutak di Pandeglan Banten /Pixabay/

MEDIA PAKUAN- Publik dikejutan dengan adanya aliran sesat Hakekok Balatasutak yang terjadi di Pandeglang Banten yang berujung penangkapan 16 Orang pengikutnya.

Munculnya ajaranan Hakekok Balatasutak diduga sebagai aliran sesat karena tak lazim dan meresahkan warga di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.

Terkait hal itu apakah Hakekok Balatasutak merupakan ajaran sesat atau tidak. Pihak Polisi pun belum bisa memastikan.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Blakp-blakan Mengagumi Jessica Milla, Namun tetap Membuka Hati untuk Wanita Lain

Hingga berita ini diturunkan Kepolisian masih akan berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang.

MUI akan mengelar rapat bersama Komisi Fatwa, hingga Komisi Perundang-undangan untuk menetapkanya.

MUI menghimbau agar Masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Episode 202 di RCTI 13 Maret 2021 Semakin Memanas , Al Membohongi Andin

"Untuk sementara ini, sesuai hasil pemeriksaan kepolisian, termasuk saya pribadi, itu ajaran yang menyimpang," kata Ketua MUI Pandeglang, Hamdi Ma'ani, di kantor Kejari Pandeglang, Jumat, 12 Maret 2021, dikutip dari ANTARA.

Sementara menurut Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi menyatakan, pengamanan dilakukan karena ritual tak lazim yang meresahkan warga di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.

Seperti misalnya, pengikut aliran hakekok diajarkan mandi bersama dalam kondisi telanjang, baik lelaki maupun perempuan.

Baca Juga: Siap Gelar Pertemuan Kontrak Baru, Barcelona Cemas Lionel Messi Pergi ke Manchester City

Menurut pengakuan Arya (52) ketua aliran Hakekoko Balatasutak, Ia melakukan ritual tersebut karena ada perjanjian dengan dengan Imam Mahdi untuk menyejahterakan hingga menyukseskan anggotanya di dunia dan akhirat. Namun, perjanjian itu belum juga terbukti.

Akhirnya, A bersama belasan anggotanya melakukan mandi bersama secara telanjang bulat di sebuah kolam di Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Kamis, 11 Maret 2021. Peristiwa itu menggemparkan masyarakat sekitar.

A mengaku bahwa ajaran tersebut merupakan warisan dari mendiang sang ayah, yang juga dikenal sebagai seorang guru spiritual di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dan ia melanjutkan jejak ayahnya yang sudah meninggal.

Baca Juga: Di Bawah Bayangan Wabah Covid-19, Pemkab Bogor Tetap Bangun Infrastruktur

Baca Juga: Postingan Mengandung Sara, 125 Akun Sosial Media Ditegur Polisi Virtual

Menurut A ,"Kami memang tertutup sudah bertahun-tahun, tadinya setelah kami berkomitmen dengan yang namanya Imam Mahdi itu, mbah yang di sana, nanti akan diberikan kekayaan yang luar biasa, kehidupan yang baik. Ditunggu enggak kunjung tiba (janji itu), akhirnya malam kemarin melakukan rajaban, setelah itu mensucikan diri bebersih, setelah itu kami akan membubarkan diri", ujarnya

Kejadian itu terjadi di sebuah penampungan air milik PT GAL di Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang pada Kamis 11 Maret 2021 sekitar pukul 11.00 WIB.***

Sumber ANTARA dan SerangNews

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah