Sementara menurut Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi menyatakan, pengamanan dilakukan karena ritual tak lazim yang meresahkan warga di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.
Seperti misalnya, pengikut aliran hakekok diajarkan mandi bersama dalam kondisi telanjang, baik lelaki maupun perempuan.
Baca Juga: Siap Gelar Pertemuan Kontrak Baru, Barcelona Cemas Lionel Messi Pergi ke Manchester City
Menurut pengakuan Arya (52) ketua aliran Hakekoko Balatasutak, Ia melakukan ritual tersebut karena ada perjanjian dengan dengan Imam Mahdi untuk menyejahterakan hingga menyukseskan anggotanya di dunia dan akhirat. Namun, perjanjian itu belum juga terbukti.
Akhirnya, A bersama belasan anggotanya melakukan mandi bersama secara telanjang bulat di sebuah kolam di Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Kamis, 11 Maret 2021. Peristiwa itu menggemparkan masyarakat sekitar.
A mengaku bahwa ajaran tersebut merupakan warisan dari mendiang sang ayah, yang juga dikenal sebagai seorang guru spiritual di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dan ia melanjutkan jejak ayahnya yang sudah meninggal.
Baca Juga: Di Bawah Bayangan Wabah Covid-19, Pemkab Bogor Tetap Bangun Infrastruktur
Baca Juga: Postingan Mengandung Sara, 125 Akun Sosial Media Ditegur Polisi Virtual
Menurut A ,"Kami memang tertutup sudah bertahun-tahun, tadinya setelah kami berkomitmen dengan yang namanya Imam Mahdi itu, mbah yang di sana, nanti akan diberikan kekayaan yang luar biasa, kehidupan yang baik. Ditunggu enggak kunjung tiba (janji itu), akhirnya malam kemarin melakukan rajaban, setelah itu mensucikan diri bebersih, setelah itu kami akan membubarkan diri", ujarnya
Kejadian itu terjadi di sebuah penampungan air milik PT GAL di Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang pada Kamis 11 Maret 2021 sekitar pukul 11.00 WIB.***