Network
MEDIA PAKUAN-Pemerintah merilis sejumlah wilayah potensi zona aktif rawan gempabumi dan Tsunami di Indonesia.
Terinventarisir 9 daerah masuk kategori rawan bencana alam. Tidak hanya Mentawai, tapi zona rawan gempa meliputi, Bengkulu-Lampung dan Selat Sunda-Banten.
Bahkan berdasarkan analisi data potensi zona aktif Selatan Bali, Sorong, Aceh, Sulawesi Utara-Laut Maluku, Matano dan Lembang berada di zona serupa.
Baca Juga: Ditubruk Isu Hengkang dari Liverpool, Mohamed Salah Diburu Barcelona dan Real Madrid
Pemerintah memperkuat mitigasi dengan menambah alat deteksi gempa bumi dan tsunami,
Alat yang di gunakan Pemerintah untuk memperkuat mitigasi diantarnya menyiapakan kapal, Kenavigasi, mengembangkan penyaluran logistik.
BMKG juga mengatakan bahwa sudah mempersiapkan alat yang selanjutnya, yakni, alat pemantau gempa bumi dan tsunami.
Baca Juga: Kolaborasi dengan KemenPUPR, Menparekraf Sandiaga Uno Tinjau Realisasi Bantuan Pemerintah
Berikut ini adalah sistem yang di gunakan BMKG, terkait pemantau gempa bumi dan tsunami.
1.Sistem pengolaan data.
2.Sistem disiminasi.
3.Sistem informasi gempa bumi atau peringatan dini tsumani.
4.Sistem komunitas masyarakat berisiko.
Kemudian, untuk persiapan mitigasi.
1.Percepatan deteksi dan informasi gempa bumi dan tsunami.
2.Terpasang di 316 lokasi di tahun 2020.
3.Rencana 100 unit dipasang di tahun 2021.
Terkait hal tersdebut Presiden Joko Widodo menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap berwaspada, serta mempertegas kepada BMKG untuk terus memantau hal tersebut.
Baca Juga: Berikan Sambutan Webinar ASPRINDO, Menparekraf Sandiaga Uno: Kreatif yang Luar Biasa
"Jangan samapi kita hanya bersifat reaktis saat bencana terjadi,kita harus mempersuapakana diri dengan mengantisipasi yang betul-betul terencana dengan baik dan detail" ujar Jokowi.***
