Network
MEDIA PAKUAN - Sebuah berita keliru sempat membuat warga Chili kepanikan.
Berita tersebut menyebutkan bahwa gempa yang mengguncang Chili berpotensi tsunami, di mana berita itu menyebar lewat pesan singkat yang dibagikan kementrian kepada telepon di seluruh negeri.
Berita itupun terbukti keliru, dan pihak berwenang Chili menyesalkan kepanikan yang telah menyebar.
Baca Juga: Hadapi Perubahan Iklim Dunia, Joe Biden Lakukan Transformasi Ekonomi Terbesar dalam Sejarah AS
Pada saat itu, pihak berwenang Chili meminta orang-orang untuk keluar dari daerah pantai selatan, setelah gempabumi yang terjadi di Antartika.
Twitter kementrian dalam negeri telah mengatakan bahwa, gempa bumi berkekuatan 7,1 yang terjadi pada pukul 8.36 pm waktu setempat, 216 km timur laut pangkalan ilmiah O'Higgins Chile, beresiko tsunami dan menyerukan agar daerah pesisir Antartika dievakuasi.
Selain itu, kementrian juga mengirim pesan di seluruh negeri ke telepon seluler untuk mendesak orang-orang meninggalkan daerah tersebut, dan pada akhirnya kementerian mengatakan pesan itu adalah sebuah kesalahan.
Baca Juga: Pilu! Kisah Penjual Kopi Dihadapkan Pilihan Mengerikan Dibunuh atau Diperkosa
"Kami ingin memberikan ketenangan pikiran kepada penduduk, memberi tahu mereka bahwa tidak perlu mengevakuasi seluruh wilayah nasional, hanya pangkalan Antartika," Miguel Ortiz mengatakan pada konferensi pers.
