Tidak Berperang! Dua Kapal Tempur TNI AL Dikirim Ke Pakistan dan Brunei Darusalam, Misi Diplomasi

- 30 Januari 2021, 15:51 WIB
Foto ilustrasi kapal Perang
Foto ilustrasi kapal Perang /Pixabay/Thomas H.
 
MEDIA PAKUAN - Dua Kapal perang Republik Indonesia (KRI) milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dikirim ke Pakistan dan Brunei Darusalam.
 
KRI Bung Tomo-357 berlayar menuju Pakistan dengan membawa 112 prajurit TNI Angkatan Laut.
 
Sementara KRI John Lie-358 yang membawa prajurit TNI Angkatan Laut sekitar 110 orang berlayar menuju Brunei Darusalam.
 
 
Panglima Komando Armada I, Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan, dua kapal perang TNI AL sudah berlayar ke Pakistan dan Port Visit ke Brunai Darussalam.
 
"Merupakan kegiatan diplomasi yang dilaksanakan guna mewujudkan salah satu visi kebijakan Kelautan Indonesia," ujarnya melalui press release pada Sabtu, 30 Januari 2021.
 
Ia menjelaskan, KRI Bung Tomo-357 diberangkatkan untuk mengikuti Multinational Exercise AMAN-21 atau latihan bersama di Pakistan.
 
 
Sedangkan KRI John Lie-358 melaksanakan pelayaran port visit ke Brunai Darussalam.
 
Kedua KRI tersebut diberangkatkan dari dermaga Jakarta Internasioanl Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta, pada Jum'at, 29 Januari 2021.
 
"Diplomasi multinasional diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi keamanan dan perdamaian kawasan dan dunia sesuai dengan kepentingan nasional," terangnya.
 
 
Abdul Rasyid menjelaskan, misi latihan multinational Exercise AMAN-21 di Pakistan dan Port Visit ke Brunai Darussalam mendukung kebijakan luar negeri pemerintah Indonesia.
 
Selain itu, juga sebagai penguatan diplomasi militer dan peningkatan kontribusi dalam memenangkan kepentingan nasional.
 
"Untuk meningkatkan kerjasama militer antara Indonesia dengan negara-negara peserta latihan multinational Exercise AMAN-21," tuturnya.
 
 
Dilansir dari situs TNI AL, multinational Exercise AMAN-21 merupakan latihan bersama yang diselenggarakan dua tahun sekali oleh Angkatan Laut Pakistan.
 
Dengan fokus pada kerjasama antar angkatan laut, Maritime Interdiction Operation (MIO) dan pembekalan di laut yang diikuti oleh 39 Negara peserta.
 
Tujuan lainnya untuk mempromosikan kerjasama dan stabilitas regional yang lebih besar, untuk menunjukkan kesamaan pemikiran dalam melawan kejahatan maritim termasuk pembajakan.*** Samsun Ramlie
 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: tni-au.mil.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah