MEDIA PAKUAN - Vaksinasi Covid 19 di Indonesia ini bakal di mulai besok, Januari 2021.
Keterangan tersebut sudah diberitahukan dalam akun twitter Sekretariat Negara @KemensetnegRI pada 31 Desember 2020.
Vaksinasi Covid 19 kali ini, tedapat dua gelombang dan lima golongan saja.
Keterangan tersebut sudah diberitahukan dalam akun twitter Sekretariat Negara @KemensetnegRI pada 31 Desember 2020.
Vaksinasi Covid 19 kali ini, tedapat dua gelombang dan lima golongan saja.
Baca Juga: Ernest Prakarsa Tanggapi Gisel dan MYD yang Ditetapkan Sebagai Tersangka Pemeran Video Dewasa
Pemerintah saat ini sedang mengusahakan, agar vaksinasi ini bisa tersalurkan kepada seluruh masyarakat Indonesia sebanyak 181,5 juta jiwa.
Pada gelomabang pertama akan dilaksanakan pada periode Januari sampai April 2021.
Sedangkan pada gelombang kedua digelar pada periode April hingga Maret 2022.
Pemerintah saat ini sedang mengusahakan, agar vaksinasi ini bisa tersalurkan kepada seluruh masyarakat Indonesia sebanyak 181,5 juta jiwa.
Pada gelomabang pertama akan dilaksanakan pada periode Januari sampai April 2021.
Sedangkan pada gelombang kedua digelar pada periode April hingga Maret 2022.
Baca Juga: Kabar Duka dari Mantan Menteri Kehakiman dan Mensesneg Prof Muladi Meninggal Dunia
Berikut inilah jumlah target vaksinasi Covid-19 di Indonesia per gelombang:
1. Gelombang pertama (Januari - April 2021)
a. Petugas Kesehatan: 1,3 juta jiwa
b. Petugas Publik: 17,4 juta jiwa
c. Lanjut usia: 21,5 juta jiwa
2. Gelombang kedua (April - Maret 2022)
a. Masyarakat rentan: 63,9 juta jiwa
b. Masyarakat lainnya: 77,4 juta jiwa.
Berikut inilah jumlah target vaksinasi Covid-19 di Indonesia per gelombang:
1. Gelombang pertama (Januari - April 2021)
a. Petugas Kesehatan: 1,3 juta jiwa
b. Petugas Publik: 17,4 juta jiwa
c. Lanjut usia: 21,5 juta jiwa
2. Gelombang kedua (April - Maret 2022)
a. Masyarakat rentan: 63,9 juta jiwa
b. Masyarakat lainnya: 77,4 juta jiwa.
Baca Juga: TERNYATA! Inilah Daftar Golongan yang Haram Ikut Seleksi PPPK 2021: Salah Satunya Pernah Dipidana
Sementara itu dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemkes), terdapat beberapa vaksin yang digunakan dalam vaksinasi tersebut.
Diantaranya ada vaksin Sinovac, Novavax, AstraZeneca, Pfizer, dan COVAX/GAVI. Ini daftar lengkap dan asalnya:
1. Vaksin Sinovac: Tiongkok
2. Vaksin Novavax: Amerika Serikat
3. Vaksin Pfizer: Amerika Serikat
4. AstraZeneca: Inggris
5. COVAX/GAVI: Aliansi vaksin Gavi serta didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).
Baca Juga: Inilah Persyaratan Penting untuk Ikuti Seleksi CPNS Ditahun depan, Berikut Daftarnya!
Jumlah dosis yang akan diberikan untuk Indonesia sekitar 400 juta dosis. Jumlah tersebut masih akan bertambah sejalan dengan kekebalan kelompok.
Maka dibutuhkan 468,8 juta dosis vaksin yang dimana ditujukan kepada 181,5 juta jiwa di Indonesia ini.
“Kita memastikan bahwa kita bisa mengamankan jumlah tersebut,” Menteri Kesehatan (Menkes) BGS Gunadi Sadikin dalam keterangan pers yang disiarkan di Kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa, 29 Desember 2020.
Jumlah dosis yang akan diberikan untuk Indonesia sekitar 400 juta dosis. Jumlah tersebut masih akan bertambah sejalan dengan kekebalan kelompok.
Maka dibutuhkan 468,8 juta dosis vaksin yang dimana ditujukan kepada 181,5 juta jiwa di Indonesia ini.
“Kita memastikan bahwa kita bisa mengamankan jumlah tersebut,” Menteri Kesehatan (Menkes) BGS Gunadi Sadikin dalam keterangan pers yang disiarkan di Kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa, 29 Desember 2020.
Baca Juga: Terkait dana Bansos 2021, Kemensos larang Penerima Gunakan untuk Beli Rokok, Ternyata ini alasannya!
BGS Gunadi sudah memberitahukan rincian lengkap, dari 400 juta dosis vaksin itu.
Terdapat 100 juta dosis vaksin berasal dari Sinovac, 100 juta dosis dari Novavax, 100 juta dosis vaksin dari AstraZeneca, dan 100 juta dari Pfizer.
BGS juga berharap agar vaksin-vaksin tersebut bisa datang secara bertahap ke Indonesia.
“Diharapkan vaksin-vaksin ini bisa datang secara bertahap ke Indonesia dan kita bisa segera melakukan penyuntikan bagi seluruh rakyat Indonesia yang 181 juta orang,” kata BGS.***