MEDIA PAKUAN - Dua spesies kepiting baru ditemukan di kawasan muara Ajkwa, area kerja PT Freeport Indonesia atau PTFI di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Kedua spesies kepiting tersebut bernama Typhlocarcinops robustus dan Typhlocarcinops raouli
Ditemukannya kedua spesies kepiting tersebut menambah daftar panjang penemuan spesies baru di area kerja PTFI.
Baca Juga: Tito Waspadai Kluster Baru Covid 19 saat Libur Panjang dan Cuti Bersama Oktober 2020
Area ini terbentang dari kawasan pesisir pantai hingga hutan alpin berketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut.
Menurut Pakar Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor Dwi Listyo Rahayu menyatakan bahwa pemantauan lingkungan awalnya dilakukan untuk mendapatkan informasi dasar mengenai keanekaragaman hayati yang ada di area kerja PTFI.
"Sungai di Mimika beserta keanekaragaman hayati di dalamnya merupakan suatu ekosistem yang amat kaya, terutama karena menjadi habitat bagi banyak spesies seperti kepiting," kata Profesor Dwi seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Masyarakat Sukabumi Tertular Wabah Virus Covid-19 Bertambah Dua Nakes Terkapar
"Kerja sama PTFI dan LIPI menjadi penting dilakukan agar fungsi penelitian dan monitoring dapat dilakukan secara maksimal," jelasnya.
Profesor Dwi Listyo Rahayu merupakan satu-satunya taksonom kelomang di Indonesia.
Sejauh ini tercatat sudah ditemukan spesies baru berupa 29 flora dan 101 fauna, 50 spesies serangga, 2 spesies mamalia, 26 spesies reptil, 2 jenis ikan, 21 jenis kepiting, dan jenis-jenis lainnya.
Baca Juga: Pencairan Dana BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang II Dijadwalkan Awal November
Dua spesies kepiting baru subfilum Crustaceans ini ditemukan saat PTFI dan LIPI melakukan pemantauan rutin.
Kegiatan pemantauan di muara Sungai Ajkwa rutin dilakukan oleh PTFI setiap enam bulan sekali sebagai bentuk kepatuhan perusahaan terhadap AMDAL 300K tahun 1997.
Tidak hanya di muara sungai, aktivitas pelestarian lingkungan ini juga dilakukan di seluruh area kerja PTFI, baik di dataran tinggi, maupun di dataran rendah.
Baca Juga: Tak Perlu Antri di Bank! Cara Cek Bantuan UMKM Cukup Melalui e-Form BRI
Sementara itu Tim peneliti yang mendapati keunikan ciri fisik kedua spesies tersebut lantas melakukan penelitian lebih lanjut.
Dari hasil proses pengkajian selama hampir empat tahun, kedua spesies tersebut pun dinyatakan sebagai spesies baru.
Adapun kekhasan ciri fisik utama keduanya terletak pada bentuk tubuh dan capitnya.
Baca Juga: Mantan Sekretaris MA Nurhadi dan Menantunya Jalani Sidang Dakwaan Kasus Suap
Typhlocarcinops robustus mempunyai bentuk tubuh dan capit yang terlihat kokoh dan kuat, seperti namanya robustus, yang dalam Bahasa Latin berarti kokoh.
Sementara Typhlocarcinops raouli mempunyai tubuh berbentuk persegi panjang dengan capit yang langsing dan berbulu halus.
Nama yang diberikan adalah bentuk penghormatan terhadap Raoul Serène, seorang ahli kepiting dari Perancis yang mempelajari kepiting dari kelompok ini.***