Dede Yusuf : Minat Baca Masyarakat Indonesia Masih Rendah

22 Oktober 2020, 09:15 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi angkat suara mengenai ditundanya Liga 1 da Liga 2 2020. /Instagram / @ddyusuf66

MEDIA PAKUAN-Minat baca masyarakat Indonesia inilai masih rendah. Hal itu dibuktikan dengan angka literasi di Indonesia yang lebih sedikit daripada menonton informasi yang ditayangkan.

Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Dede Yusuf  mengungkapkan, masyarakat Indonesia cenderung lebih suka menonton ketimbang membaca buku.

Padahal salah satu indikator pendidikan di dunia adalah literasi. Karenanya, angka membaca menjadi perhatian Komisi X DPR RI.

Baca Juga: LGBT di Polri. Brigadir Jenderal EP Disanksi Tak Diberi Jabatan Hingga Pensiun

“Angka ini menjadi penting di dunia, karena parameter pendidikan di dunia salah satunya literasi membaca. Di Indonesia ini angka literasi membaca memang tidak terlalu tinggi, tapi angka menonton kita tinggi. Jadi orang Indonesia lebih suka menonton ketimbang membaca,” kata Dede saat kunjungan kerja ke perpustakaan Kabupaten Bandung, Rabu 21 Oktober 2020.

Angka kelulusan di Indonesia pun didominasi lulusan SD dan SMP yang mencapai 60%. Ini menunjukkan tingkat membaca buku masih rendah, sebab semakin tinggi jenjang pendidikan maka tingkat literasi semakin baik.

“Angka pendidikan kita ternyata 60% masih berorientasi pada tingkat SD, SMP. Artinya tingkat kelulusan, SMA/SMK hanya sekitar 20%; D3, D4, Sarjana itu hanya sekitar 8-10%. Karena kalau semakin tinggi jenjang pendidikan maka semakin banyak membaca,” ujarnya.

Baca Juga: Kemenperin Pastikan Masker Berstandar Nasional Indonesia Hanya Sukarela

Dijelaskan, ada tiga faktor yang membuat tingkat membaca di Indonesia rendah. Harga buku yang mahal, akses informasi yang sulit, hingga buku yang tidak berinovasi.

“Ini menunjukkan bahwa minat baca kita masih kurang, bisa karena buku masih mahal, akses informasi sulit, ketiga tidak ada terobosan mencetak buku yang membuat orang menjadi ingin membaca,” jelas Dede.

Dede meminta para penerbit untuk membuat buku yang menarik bagi masyarakat. Terlebih masyarakat Indonesia lebih menyukai buku yang bertemakan fiksi.

Baca Juga: KH Abdullah Syukri Zarkasyi Pimpinan Ponpes Gontor Meninggal Dunia

“Era sekarang orang lebih suka baca buku fiksi. Keinginan membaca itu harus membuat buku-buku non-fiksi seenak membaca buku fiksi,” tandasnya.

Artikel ini disadur dari PRFMNews judul "Tingkat Literasi di Indonesia Rendah, DPR RI Sebut Orang Indonesia Lebih Suka Nonton Daripada Baca".(***)

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Prfmnews

Tags

Terkini

Terpopuler