Bom Meledak di Kedubes Australia Tewaskan Sembilan Orang

9 September 2020, 01:27 WIB
Kondisi Kedubes Australia di DKI Jakarta yang porak poranda pengemboman oleh teroris. (Wikipedia) /

MEDIA PAKUAN-Sebuah bom mobil meledak di depan Kedutaan Besar Australia pada pukul 10.30 WIB di kawasan Kuningan, Jakarta. Aksi teroris ini menyebabkan sembilan orang mebinggal dunia.

Adapun korban dari serangan teroris satpam Kedubes, pemohon visa, staf Kedubes serta warga yang berada di sekitar tempat kejadian saat. Tidak hanya itu, beberapa bangunan pun rusak.

Aksi yang dilakukan oleh kelompok teroris Jemaah Islamiyah ini juga sempat terekam CCTV di mana mobil boks berisi bom diparkir dan tidak lama kemudian meledak.

Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Kebobolan 10 Gol Dalam Dua Pertandingan

Aksi keji yang dilakuklan kelompok teroris ini tidak jelas ditujukan kepada siapa, karena tidak warga Australia yang meninggal dalam kejadian ini.

Dari hasil penyelidikan dan penyidikan motif pengeboman masih belum jelas, tetapi ada kemungkinan berhubungan dengan Pemilihan Presiden yang akan datang.

Pengeboman yang terjadi pada 9 September 2004 itu dipercayai dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri bernama Heri Kurniawan alias Heri Golun dengan menggunakan van mini jenis Daihatsu bewarna hijau. Heri berhasil diidentifikasi melalui tes DNA.

Baca Juga: Bapaslon Kepala Daerah Kabupaten Sukabumi Harus Selamatkan Pendukungnya Dari COVID-19

Pada 5 November 2004, polisi menangkap empat orang yang dianggap sebagai pelaku dalam peristiwa ini, yaitu Rois, Ahmad Hasan, Apuy, dan Sogir alias Abdul Fatah di Kampung Kaum, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pada 13 September 2005, Rois dijatuhi vonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sehari kemudian, tersangka lainnya, Hasan juga dijatuhi vonis hukuman mati.

Baca Juga: Pesawat USAir 427 Gagal Mendarat dan Terjatuh Tewaskan Seluruh Penumpangnya

Aksi teroris di Kedubes Australia ini merupakan aksi pengemboman yang ketiga kali, sebelumnya Bom Bali pada 2002 dan Bom JW Marriott di 2003.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Wikipedia

Tags

Terkini

Terpopuler