MEDIA PAKUAN - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta para jajarannya, untuk mengusut tuntas mafia yang menyebabkan masalah pada minyak goreng.
Kejaksaan agung (Kejagung) melaporkan telah menetapkan empat orang sebagai pelaku dalam permasalahan minyak goreng, dari keempat tersangka itu pihaknya bisa mencari informasi pelaku lainnya.
Untuk saat ini, Jokowi menilai bahwa minyak goreng masih dalam masalah, meski pemerintah telah memberikan subsidi bantuan langsung tunai (BLT).
Jokowi berharap pelaku ditangkap dan harga minyak goreng dapat mendekati harga normalnya.
"Kita ingin harganya yang lebih mendekati normal. Jadi memang harganya tinggi, karena apa? Harga di luar, harga di internasional itu tinggi banget sehingga kecenderungan produsen itu penginnya ekspor karena memang harganya tinggi di luar" ucap Jokowi.
Dalam permasalahan inilah, pemerintah telah mengeluarkan berbagai upaya kebijakan dalam mengatasi harga minyak goreng di Indonesia.
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah antara lain seperti, penetapan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah dan subsidi yang diberikan ke produsen.
Baca Juga: 3 Pekan Buron! Rampok Barang Elektronik Akhirnya Dibekuk Polisi di Surade Sukabumi
Jokowi menilai bahwa kebijakan yang dikeluarkan tersebut, masih ada masalah dan belum berjalan efektif.
"Di pasar, saya lihat minyak curah banyak yang belum sesuai dengan HET yang kita tetapkan. Artinya, memang ada permainan" tegas Jokowi.
Karena oleh sebab itulah, mafia minyak goreng harus diburu dalam menyelesaikan akar dari permasalahan harga minyak goreng.***