Inilah Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menerima Vaksin Booster! Berikut Penjelasnnya

17 Januari 2022, 10:00 WIB
Ilustarasi Vaksin Booster. /Pixabay/Alexandra_Koch

MEDIA PAKUAN - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penggunaan vaksin booster campuran untuk Covid-19.

Beberapa vaksin yang telah disahkan di Amerika Serikat antara lain Pfizer-BioNtech, Moderna atau Johnson & Johnson terlepas dari vaksin apa yang pertama diterima saat vaksinasi.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diingat ketika memilih vaksin yang akan digunakan sebagai Booster.

Baca Juga: Pengadilan Seoul Berikan 2 Keputusan Izin Vaksin, Masyarakat Korea Selatan Kebingungan

Seorang profesor bernama Dr Jay Varkey yang meneliti penyakit menular di Emory University School of Medicine mengatakan, pemberian boster efektif mencegah kematian akibat Covid.

“Mereka sangat efektif untuk mencegah kematian akibat Covid, dan sangat efektif untuk mencegah penyakit serius yang mengharuskan orang untuk di rawat karena Covid.” katanya dalam sebuah jump apers.

CDC dan Food and ruf Administration (FDA) telah berfokus pada kelompok berisiko tinggi ini ketika menguraikan siapa saja yang memenuhi syarat untuk memperoleh booster.

Baca Juga: Mendadak Sultan! Anak Gadis Ini Tiba-Tiba Dapat Warisan Miliaran Rupiah dari Kakek Arab Saudi, Ini Penyebabnya

Orang-orang dapat menerima salah satu booster Moderna atau Pfizer setelah setidaknya 6 bulan mereka divaksinasi.

Untuk pemberian vaksin sendiri booster Pfizer diberikan dalam dosis penuh sementara booster Moderna diberikan hanya setengah dosis.

Para peneliti menemukan bahwa setiap vaksin resmi ketika digunakan sebagai booster akan meningkatkan antibodi dalam darah.

Baca Juga: Jadi Runner-up di India Open 2022, The Daddies Berharap Masih Bisa Berada di Papan Atas

Hasil awal dalam studi terpisah menemukan bahwa booster Pfizer sangat melindungi terhadap infeksi virus corona.

Jadi apapun vaksin yang akan dipilih untuk booster akan meningkatkan perlindungan kekebalan tubuh.

Lantas apakah penggunaannya beresiko? Contohnya pira dibawah 40 tahun lebih berisiko mengalami peradangan jantung, miokarditis dan perikarditis.

Baca Juga: Akibat Letusan Gunung Berapi Tonga yang Picu Tsunami, Dua Wanita di Peru Tenggelam Terseret Gelombang

Tetapi sebagian besar kasus tersebut dan setelah vaksinasi covid-19 tergolong ringan.

Siapapun yang memiliki alergi atau reaksi parah terhadap vaksin Covid-19 harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum pemberian booster.

Untuk Indonesia sendiri pemerintah memulai program vaksinasi lanjutan atau booster untuk masyarakat umum.

Baca Juga: Viral! Perdana Menteri Malaysia Bantu Bayi yang Ditinggalkan Orang Tuanya selama 22 Tahun

Berbagai persiapan dan koordinasi telah dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan vaksinasi akan berjalan lancar.

Vaksin booster akan diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia dan diperuntungkan untuk yang berusia 18 tahun ke atas.

Tentunya setelah mereka menerima vaksin dosis kedua dalam jangka waktu minimal 6 bulan.

Untuk jenis vaksin ketiga yang akan diberikan akan ditentukan oleh petugas kesehatan berdasarkan riwayat vaksinasi pertama dan kedua yang telah diterima.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Healtline

Tags

Terkini

Terpopuler