Ngubeuk Balong Tradisi Masyarakat Priangan Yang Sudah Langka

- 25 Agustus 2020, 13:00 WIB
Tradisi Ngubeuk balong
Tradisi Ngubeuk balong /Popi Siti sopiah/

MEDIA PAKUAN - Masyarakat Sunda di pedesaan yang memiliki lahan luas – baik menyatu dengan rumahnya maupun tidak, biasanya lahan tersebut digunakan untuk bertani, berkebun atau tempat memelihara ikan berupa balong.

Baca Juga: 8 Cara Rahasia Suami Istri Harmonis, Begini Cara Islam Menganjurkan

Balong adalah petakan tanah digenangi air yang digunakan untuk memelihara ikan air tawar secara permanen. Luasnya kurang lebih 300 m2 hingga 1 ha, dengan kedalaman kurang lebih 50 cm hingga 150 cm, bergantung pada cara pembuatannya.

Biasanya Warga kampung atau jaman dahulu ngubeuk balong atau ngebedahkeun kulah merupakan tradisi tahunan, atau kadang ada sesuatu keinginan yang terkabul atau nadzar.

Baca Juga: Si Hijau Jajanan Jadul Super Wenak

Masyarakat Priangan mengenal dan biasa melaksanakan kegiatan ngabedahkeun kulah, sebagai kegiatan rutin tahunan atau untuk momen-momen khusus yang dilakukan pada kolam atau situ yang ada di wilayah mereka masing-masing

Baca Juga: Jembatan Cibeureum Sukabumi Roboh, Sejumlah Remaja Luka Berat dan Ringan

Kadang juga Pada sat perayaan Hari Kemerdekaan
dimana warga dan panitia HUT RI tingkat RT selalu mengadakan ngubeuk balong, Biasanya ikan yang di sediakan berupa ikan air tawar seperti ikan emas, mujaer atau nila.

Baca Juga: Bawa Bayern Munchen Juara Liga Champions, Awal Karir Profesional Coman Ternyata Dibina PSG

Terkadang sering diakhiri dengan botram (makan bersama, red) antar warga desa yang melaksanakan budaya ngabedahkeun.

Mereka berebut untuk mendapatkan ikan, ikan yang paling banyak didapat itu yang akan mendapat hadiah dan ikannya untuk si peserta." Saya senang sekali dengan adanya kegiatan ini, kalau dulu waktu kecil hampir tiap lebaran Idul Fitri masyarakat dulu dikampung yang punya kolam atau balong sering ada acara ngabeudahkeun balong" kata Rudi Gunawan warga Bukit Pakar Timur Dago Bandung. 

Baca Juga: Dinyatakan Meninggal Dunia, Mayat Wanita Muda Hidup Lagi

Kegiatan inipun lanjut Dia, merupakan acara keluarga untuk menyambut anak cucunya karena bisa berkumpu, sekaligus bertepatan dengan merayakan HUT RI  jadi sekalian saja " Seru sekali kegiatan ini mengenang kami kemasa kecil dulu, bisa kukucuprakan dan bebeulokkan( main air dan main lumpur " pungkasnya.***

 

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah