MEDIA PAKUAN - Ulama karismatik Syekh Muhammad Nawawi Aljawi Al-Bantani atau lebih dikenal Syekh Nawawi Al-Bantani diusulkan menjadi ikon baca Banten.
Ulama bertaraf Internasional yang pernah menjadi imam masjidil haram ini diusulkan jadi tokoh ikon baca Provinsi Banten.
Anggota Komisi X DPR Andi Muawiyah Ramly mengatakan ulama kelahiran Serang tersebut ilmu cukup berpengaruh di dunia pendidikan Islam internasional.
Baca Juga: Mengejutkan! Suara Dentuman Keras di wilayah Buleleng Bali, BMKG : Penyebabnya Masih Dipelajari
Sampai sekarang buku-buku yang ditulis Syekh Nawawi masih dipelajari di Kota Mek kah-Madinah. Terutama Universitas Al-Azhar.
Bahkan Andi menyebut Syekh Nawawi juga merupakan sebagai perintis kurikulum pesantren di Nusantara.
“Saya kira perlu dijadikan sebagai ikon diperpustakan kita, supaya orang-orang dari luar maupun generasi muda kita melihat bahwa di Banten ini memiliki tokoh besar," kata Andi saat mengunjungi salah satu perpustakaan di Kota Serang.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang Dimanfaatkan Kulir Sabu, Polres Metro Jakarta Barat Masih Mencari Gembong Narkoba
Dijadikannya Syekh Nawawi sebagai ikon baca, kata dia, diharapkan bisa meningkatkan minat baca generasi muda. Agar mendapat pemahaman membaca itu adalah pintu membuka cakrawala.
Kemudian Ia juga mengusulkan untuk memperbanyak buku-buku bacaan tentang Syekh Nawawi.
"Kalau tidak dijadikan sebagai ikon untuk generasi muda, lantas apa yang akan diidolakan masyarakat banten, khususnya generasi milenial,” ujar Andi seperti dikutp dari situs resmi DPR.
Dia mengatakan usulan agar minat baca masyarakat tumbuh dan berkembang perlu peran penting dari seorang pustakaan. Dan terinspirasi dari kehebatan Syekh Nawawi sebagai tokoh idola ini.
"Generasi muda kita lebih tahu tentang Doraemon, Upin-Ipin, padalah kita punya tokoh-tokoh besar mendunia yang bisa dijadikan idola," katanya.
Syekh Nawawi Al-Bantani lahir di Kampung Pesisir, Desa Padaleman, Kecamatan Tanara, Kota Serang pada tahun 1815 masehi.
Baca Juga: Buruan! Klaim BLT Mulai dari Rp900 Ribu hingga Rp3 Juta, yang Disalurkan Kemensos di 2021
Tokoh intelektual islam yang telah membuat karya sekitar 115 kitab ini wafat di Kota Mekkah 1897 masehi.***Samsun Ramlie