Peneliti Geologi Bandung dan Pengembang Water Park Beberkan Penemuan Paus Purba di Sukabumi

15 Februari 2021, 19:00 WIB
Museum Geologi Bandung /Google Street View

MEDIA PAKUAN-Museum Geologi Bandung yang berada di bawah kendali Badan Geologi Kementerian ESDM melakukan eksplorasi penemuan fosil-fosil hewan laut purba.

Kegiatan tersebut melalui Collection Talk bertema "Jejak Kehidupan Laut Purba Jampang Sukabumi" yang digelar secara virtual pada hari Senin, 15 Februari 2021.

Collection Talk merupakan penjelasan koleksi fosil yang berhasil ditemukan dari dua lokasi berbeda di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: Sering Terjadi Banjir, Begini Imbauan Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin

Peneliti Museum Geologi Bandung memberikan penjelasan terkait bentuk dan asal usul fosil-fosil yang ditemukan belakang ini.

Kemudian diperkuat oleh akadamisi yang merupakan ahli dibidang Geologi, mereka juga ikut menjelaskan histori secara virtual dari tempatnya masing-masing.

Dalam acara tersebut juga dilakukan colltalk secara virtual dari dua lokasi penemuan fosil hewan laut purba. 

Yaitu dari Desa Gunung Sungging, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi yang merupakan lokasi lokasi penemuan fosil-fosil Hiu Megalodon.

Lokasi penemuan fosil yang diduga sebuah rahang ikan Paus Purba di Kampung Ciguha, Desa Ciracap, Kecamatan Ciracap, Kabupupaten Sukabumi.

Dari sana, Peneliti Museum Geologi Oman Abdurahman menyebut dirinya berada dilokasi sudah hampir seminggu.

Ia mengaku mendapatkan laporan dari masyarakat yang mengerjakan pembangunan water park terkait penemuan fosil itu.

Kebetulan ia bersama beberapa orang peneliti lainnya dari Museum Geologi sedang melakukan penelitian penemuan fosil Hiu megalodon.

"Atas laporan dari masyarakat yang menggali di area ini, yang akan dijadikan wisata air, water park," ujarnya.

Ia memastika fosil yang pertama kali ditemukan merupakan sebuah rahang paus purba. Sementara lobang yang mirip goa dimungkinkan adalah bagian tubuhnya.

"Fosil yang telah ditemukan panjanya sekitar dua meter. Dipastikan lobang mirip Goa denga lebar 2,5 meter dan tinggi sekitar 3 meter adalah bagian tubuh ikan paus purba," paparnya.

Sehingga berdasarkan penemuan tersebut, ia memperkirakan di lokasi pemabangunan water park itu terdapat fosil yang lebih besar.

Baca Juga: Buntut Kewarganegaraan Calon Bupati Sabu Raijua, Bawaslu Mendesak Mendagri Tito Karnavian Tidak Melantik

Jika fosil yang telah ditemukan benar-benar bagian dari Paus purba berdasarkan uji laboratorium, maka Museum Geologi akan melakukan ekskavasi di lokasi tersebut.

"Ini nanti akan kami teliti, dan lokasinya akan di eskavasi untuk mengangkat fosil yang lebih besar lagi diperkirakan masih ada dilokasi ini," tuturnya.

Di lokasi yang sama, pengelolaan pembangunan water park Henda Pribadi mengatakan, bongkahan fosil Paus purba itu ditemukan operator alat berat yang mengerjakan galian water park.

"Fosil ditemukan saat operator alat berat melakukan cut and fill. Kemudian saya suruh menghentikan pekerjaan sementara, dan melaporkannya ke para peneliti Museum Geologi," katanya.

Secara kebetulan, lanjtunya, peneliti dari Museum Geologi Bandung sedang melakukan penelitian di lokasi penemuan fosil Hiu megalodon.

Awalnya ia tidak bisa memastikan kebenaran fosil yang ditemukan, ia juga juga mengaku tidak berkompeten untuk menjelaskan kepada masyarakat yang bertanya.

Baca Juga: Lapor Mandiri! Segera Ikuti Pelatihan Pengisan SPT 1770 dan Pelaporan Pajak Melalui e-filing

"Namun setelah dilakukan survei oleh para peneliti dari Museum Geologi, fosil-fosil tersebut dipastikan adalah tulang ikan Paus purba," ujarnya.

Ia meminta kepada Museum Geologi dan pemerintah agar dilakukan ekskavasi untuk penelitian lebih lanjut, dan bisa dibangun sebuah museum geosite atau galeri Paus purba di lokasi tersebut.

"Berdasarkan masukan dan permintaan masyarakat serta Kepala Desa setempat, jika dilakukan ekskavasi kedepannya minta dibangunkan museum geosite di lokasi ini," pungkasnya.(Samsun Ramlie)

 

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler