Inilah Alasan, Endorgan Pecat Gubernur Bank Sentral Turki Murat Uysal

- 8 November 2020, 10:47 WIB
Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki: Erdogan menyebutkan bahwa perjuangan untuk melawan sentimen anti-Muslim harus dilakukan karena Muslim Eropa sedang menghadapi diskriminasi.
Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki: Erdogan menyebutkan bahwa perjuangan untuk melawan sentimen anti-Muslim harus dilakukan karena Muslim Eropa sedang menghadapi diskriminasi. /Pixibay/geralt



MEDIA PAKUAN - Tahun ini mata uang Turki telah kehilangan hampir 30 pesen terhadap dolar.

Sejak 2018, Untuk pertama kalinya kebijakan menaikkan suku bunga pada September kemarin dari 8,25 menjadi 10,25 persen.

Baca Juga: Wow! Peka dong, Inilah 7 Tanda Wanita Jatuh Cinta Sama Kamu

Pasar khawatir atas inflasi yang terus-menerus tinggi, dan penurunan tajam dalam cadangan mata uang asing.

Ada harapan bulan lalu bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga utama karena lira melemah, tetapi pasar kecewa ketika tidak ada perubahan.

Maka pada Sabtu, 7 November 2020, Turki memecat gubernur bank sentralnya Murat Uysal.

Baca Juga: Pasca Kemenangan Joe Biden dari Donald Trump, Saham Teknologi AS Meroket Pesat

Dan resmi digantikan oleh mantan Menteri Keuangan Naci Agbal, hal tersebut berdasarkan dekrit presiden yang diterbitkan Sabtu, 7 November 2020 di surat kabar resmi.

Hal itu setelah lira Turki mencapai rekor terendah.

Naci Agbal diangkat sebagai gubernur baru dan tidak ada alasan yang disebutkan dalam keputusan itu mengapa pendahulunya Murat Uysal diganti setelah hanya 16 bulan menjabat.

Baca Juga: Joe Biden Resmi Menang Pilpes , Hillary Menolakan Terhadap Donald Trump

Uysal diberi peran setelah terjadi perselisihan antara gubernur sebelumnya, Murat Cetinkaya, dan Presiden Recep Tayyip Erdogan terkait pemotongan suku bunga.

Erdogan telah lama mencela suku bunga tinggi dan Sabtu lalu, mengatakan Turki berperang melawan 'segitiga setan suku bunga, nilai tukar dan inflasi', seperti dikutip MEDIA PAKUAN dari RRI dari The New Arab, Minggu, 8 November 2020.

Baca Juga: Laga West Brom vs Tottenham, Akankah Menjadi Akhir bagi Slaven Bilic sang Pelatih?

Ini dikarenakan beberapa bulan terakhir, lira telah beberapa kali mencapai posisi terendah dalam sejarah terhadap dolar AS.

Bahkan pada Jumat malam lira berada di 8,52 terhadap greenback, dan ini sungguh mengkhawatirkan.

Setelah pergantian tersebut keputusan selanjutnya oleh komite kebijakan moneter bank tentang suku bunga akan diambil pada 19 November.***

Sumber:RRI

 
 

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah