Afrika Selatan Laporkan Penjajah Israel ke International Court of Justice atas Dugaan Aksi Genosida di Gaza

- 13 Januari 2024, 15:14 WIB
Ilustrasi - Foto yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 1 Januari 2024 ini memperlihatkan pasukan Israel melakukan operasi militer di Jalur Gaza./IDF/HO via Xinhua
Ilustrasi - Foto yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 1 Januari 2024 ini memperlihatkan pasukan Israel melakukan operasi militer di Jalur Gaza./IDF/HO via Xinhua /

MEDIA PAKUAN - Sebelumnya, Afrika Selatan telah melaporkan penjajah Israel ke International Court of Justice (ICJ) alias Mahkamah Internasional atas dugaan aksi genosida atau pembersihan etnis palestina di Gaza.

Mahkamah Internasional juga dikenal dengan istilah Pengadilan Kriminal Internasional (ICJ) atau Pengadilan Dunia.

Afrika Selatan mengajukan gugatan genosida ke Mahkamah Internasional, dengan dukungan beberapa negara lainnya termasuk Turki, Bolivia, Yordania, dan Malaysia.

Baca Juga: Presiden Erdogan Akan Pimpin Pertemuan Keamanan Pasca Serangan di Irak?

Kemudian sidang akan digelar di Den Haag, Belanda, selama dua hari Kamis tanggal 11 dan Jumat, 12 Januari 2024. sehingga kedua pihak bisa memaparkan penjelasan dari sisi masing-masing.

Tiga bulan terakhir, eskalasi konflik sejak tanggal 7 Oktober 2023 itu kian memperparah penjajahan di sana.
Sedikitnya 23.000 warga Gaza telah terbunuh, jumlah tersebut setara dengan 1 persen populasi Palestina yang tinggal di Jalur Gaza.

Pengacara Afrika Selatan itu menunjukkan, aksi genosida di Gaza tidak hanya di mulai sejak 7 Oktober saja namun perang ini sudah berjalan sejak beberapa dekade, dan pada tanggal 7 Oktober 2023, ketegangan yang telah berlangsung lama itu mencapai puncaknya dengan ribuan korban jiwa. Dia menunjukkan sejarah dan konteks perang genosida Israel penjajah di Gaza.

Baca Juga: Jelang Pencoblosan Pemilu Serentak, PPLN Gandeng KBRI Moskow: Gerilya Temui WNI Secara Langsung

"Apa yang kita lihat hari ini terurai di depan mata kita, genosida, tidak dimulai pada 7 Oktober 2023, bahwa ada sejarah panjang genosida dan apartheid, diskriminasi, pidato kebencian, kejahatan perang dan sebagainya sejak 1948", kata John Dugard.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x