Sidang Perkara Kasus Korupsi Benjamin Netanyahu Dilanjut

- 5 Desember 2023, 12:35 WIB
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo berpose selama pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 23 November 2023.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo berpose selama pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 23 November 2023. /Reuters/

MEDIA PAKUAN - Perdana Mentri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan perang dengan Hamas sejak 7 Oktober 2023 lalu, Benjamin mengatakan akan terus melanjutkan perang Sampai membasmi Hamas sampai tuntas.

Namun sampai kini yang menjadi sasaran empuk dari serangan bom Israel adalah warga sipil, Perang yang terjadi telah menewaskan 15 ribu orang lebih di Jalur Gaza, termasuk anak-anak.

Dibalik konflik Palestina-Israel yang tengah memanas, seharusnya Benjamin Netanyahu tengah menghadapi sidang gugatan nya atas kasus korupsi namun kerang tersebut harus tertunda akibat perang.

Sidang korupsi Netanyahu pertama kali dimulai pada Januari 2020, Namun menurut kabar terbaru persidangan Benjamin Netanyahu akan dilanjutkan pada 12 Desember 2023 ditengah negaranya yang sedang berperang.

Baca Juga: Bak Ditelan Bumi, Dua Pendaki Gunung Merapi Hilang Tanpa Jejak

sesi pada sidang ini akan menghadirkan investigator Eran Buchnik yang memeriksa dugaan korupsi Netanyahu.

Setelah Buchnik, ada testimoni dari investigator Dotan Malichi, serta Lior Shpitz yang merupakan investigator sekuritas (Securities Authority).

Israel Securities Authority bertugas untuk meregulasi pasar modal, Netanyahu menghadapi kasus terkait suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.

Ini bukan pertama kalinya pemimpin Israel terjerat kasus korupsi. Mantan PM Israel Ehud Olmert juga pernah dipenjara akibat korupsi. Kini ia sudah bebas dan sering mengkritik Netanyahu

Dalam Kasus 1000, dia didakwa melakukan penipuan dan pelanggaran kepercayaan sehubungan dengan tuduhan bahwa dia menerima hadiah seperti cerutu dan sampanye dari pengusaha luar negeri.

Baca Juga: Kisah Muhammad Fadli Selamat dari Erupsi Gunung Marapi Diketinggian 2.891 Meter

Dalam Kasus 2000, ia juga didakwa melakukan penipuan dan pelanggaran kepercayaan dan dituduh mencari liputan yang menguntungkan di salah satu surat kabar terkemuka Israel dengan imbalan membatasi peredaran salah satu surat kabar saingan utama surat kabar tersebut.

Dalam kasus yang paling serius, Kasus 4000, ia didakwa melakukan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan karena diduga memberikan manfaat regulasi senilai lebih dari US$250 juta pada saat itu kepada temannya Shaul Elovitch, yang merupakan pemegang saham pengendali di perusahaan telekomunikasi, Bezeq.

Sidang pertama Netanyahu dalam kasus korupsi diadakan pada 24 May 2020, yang kemudian dijadwalkan untuk dilanjutkan pada Oktober namun terhenti akibat adanya serangan Hamas pada 7 Oktober.

Netanyahu menyebut dakwaan tersebut sebagai "penjahitan" dan upaya elit liberal dan media Israel untuk menggulingkan dia dan blok sayap kanannya. Berdasarkan hukum Israel, dia tidak diharuskan mundur dari jabatannya kecuali dia terbukti bersalah dan hukuman tersebut tetap ditegakkan selama proses banding.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Rueters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x