Militer Israel Langgar Jeda Perang, Bunuh 11 Orang Berusaha Masuk Gaza Utara

- 25 November 2023, 14:55 WIB
Israel mengumumkan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina selama empat hari/Reuters
Israel mengumumkan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina selama empat hari/Reuters /Reuters

MEDIA PAKUAN - Melalui Rapat kabinet akhirnya Israel penjajah menyetujui untuk melakukan genjatan senjata selama empat hari, mulai dilakukan pada Jumat dengan pembebasan tawanan sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.

Dalam kesepakatan gencatan senjata ini, Hamas setuju untuk melepas 50 dari 239 sandera yang ditahan di Gaza. Sedangkan, Israel juga akan membebaskan 150 tahanan perempuan dan anak-anak dari penjara Israel.

Selain itu, kata Hamas, 200 truk bantuan dan empat truk bahan bakar akan diizinkan masuk ke Gaza setiap hari.

Pengiriman itu sangat berarti bagi warga sipil Palestina yang menderita dari krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh pengeboman Israel selama berpekan-pekan dan pembatasan keras terhadap akses terhadap makanan, bahan bakar, listrik, dan air.

Baca Juga: Besok 150.000 Ribu Orang Akan Turun Langsung Gelar Aksi Solidaritas Bela Palestina di Depok

Pada hari pertama genjatan senjata Pada Jumat, 24 tawanan yang ditahan di Gaza, termasuk 10 warga negara Thailand, satu warga Filipina, dan 13 wanita dan anak-anak Israel dibebaskan.

Sebagai imbalannya, 24 wanita Palestina termasuk dua anak berusia 18 tahun dan 15 anak laki-laki yang ditahan di Israel turut dilepas.

Kemudian, didampingi oleh delapan anggota staf Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dalam konvoi empat mobil para tawanan dipindahkan keluar dari Gaza dan diserahkan kepada pihak berwenang Mesir di perbatasan Rafah.

Ini merupakan kesempatan baik, pada hari Jumat, pukul 07:00 waktu setempat (05:00GMT) pertempuran antara pasukan Israel dan pejuang Hamas dihentikan untuk pertama kalinya dalam tujuh minggu berdasarkan gencatan senjata.

Tidak ada pemboman besar, atau serangan penembakan atau roket, meskipun Hamas dan Israel sama-sama saling menuduh melakukan penembakan sporadis.

Baca Juga: Menguak Proyek Kanal Ben Gurion, Geopolitik dan Ambisi Ekonomi di Tengah Konflik di Palestina

di hari pertama pelaksanaan gencatan senjata, pasukan Israel membunuh dua warga Palestina dan melukai sedikitnya 11 lainnya ketika mereka berusaha memasuki wilayah utara Gaza

Tindakan tentara Israel yang menembaki warga Palestina ini tidak sesuai dengan kesepakatan perjanjian gencatan senjata yang sudah disetujui antara kubu Israel dan Hamas. Kepala perundingan gencatan senjata dari Qatar, Mohammed Al Khulaifi, mengatakan, tidak ada serangan apa pun yang akan terjadi selama gencatan senjata berlangsung.

“Tidak ada gerakan militer, tidak ada ekspansi, tidak ada apa-apa,” katanya.

Kelompok tersebut menjelaskan, Israel setuju untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di Gaza.

Baca Juga: Hamas dan Pejuang Palestina Tak Takut Terkubur Para Penggali Terowongan Gaza Israel

Namun dengan tegas, Penjajah Israel mengatakan perang akan berlanjut dengan kecepatan penuh segera setelah gencatan senjata selesai.

Untuk pertama kalinya, di Gaza tidak ada suara tembakan, bom dan hanya ada asap.

“Ada emosi yang campur aduk, di satu sisi, ada kebahagiaan dasar yang paling sederhana bagi keluarga yang bisa bersatu kembali… tapi setiap orang Israel tahu bahwa ini hanyalah permulaan,” kata Levy.

Kesepakatan ini akan membuat orang-orang dapat bergerak bebas di sepanjang Jalan Salah Al Din, jalan utama dengan banyak warga Palestina meninggalkan Gaza utara, tempat Israel melancarkan invasi darat.

“Saya sekarang sangat bahagia, saya merasa nyaman. Saya pulang ke rumah, hati kami tenang,” kata Ahmad Wael tersenyum sambil berjalan membawa kasur.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x