MEDIA PAKUAN - Israel kembali melakukan aksi pengusiran warga Gaza, Palestina. Dengan dalih, meminimalisir korban jiwa warga di perintahkan meninggalkan rumah dan tempat pengungsian.
Tentara bersenjata lengkap mengusir warga pergi ke Gaza bagian selatan
sementara itu, tentara Israel terus menerus merangsek mencari dan melakukan penyerangan terhadap para pejuang Hamas
Kurang lebih 400.000 ribu jiwa mengungsi ke Gaza bagian selatan. Namun belum sepekan penjajah Israel meminta pengungsi kembali pindah ke Gaza wilayah barat.
pada Kamis, 16 November malam menyebarkan selebaran di wilayah timur Khan Younis. Meminta masyarakat mengungsi ke tempat penampungan, seraya memberi kode operasi militer akan segera terjadi di sana.
Baca Juga: Desakan Imam Masjidil Haram, MBS dan Raja Salman Himbau Rakyat Arab Untuk Palestina
Dengan dalih untuk meminimalisir korban yang berjatuhan dan melindungi warga sipil dalam agresi militer melawan Hamas.
"Kami meminta masyarakat untuk pindah. Saya tahu ini tidak mudah bagi banyak dari mereka, tapi kami tidak ingin melihat warga sipil terjebak dalam baku tembak," tutur Mark Regev, seorang Mentri pembantu perdana mentri Benjamin Netanyahu pada Jum'at, 17 November 2023.
Semakin hari krisis kemanusiaan di Gaza semakin buruk, dengan dalih mencari Hamas yang bersembunyi di terowongan di bawah tanah di Gaza bagian barat zionis Israel mengusir dan membiarkan warga sipil terlantarkan.
Namun sejatinya, tidak ada 'infrastruktur besar' yang mampu mendukung klaim penjajah Israel tersebut di daerah yang kurang terbangun di sebelah barat.
Dengan dalih untuk meminimalisir korban yang berjatuhan dan melindungi warga sipil dalam agresi militer melawan Hamas.
"Kami meminta masyarakat untuk pindah. Saya tahu ini tidak mudah bagi banyak dari mereka, tapi kami tidak ingin melihat warga sipil terjebak dalam baku tembak," tutur Mark Regev, seorang Mentri pembantu perdana mentri Benjamin Netanyahu pada Jum'at, 17 November 2023.
Semakin hari krisis kemanusiaan di Gaza semakin buruk, dengan dalih mencari Hamas yang bersembunyi di terowongan di bawah tanah di Gaza bagian barat zionis Israel mengusir dan membiarkan warga sipil terlantarkan.
Namun sejatinya, tidak ada 'infrastruktur besar' yang mampu mendukung klaim penjajah Israel tersebut di daerah yang kurang terbangun di sebelah barat.
Baca Juga: Viral! Usai Konser Hindia Berlangsung, 5 Musisi Di Duga Ikuti Aliran Sesat, Siapa Saja? Berikut Detailnya
Perpindahan warga sipil dari bagian Utara ke barat diyakini lebih aman karena di bagian barat masih tersedia rumah sakit dan lapangan yang luas.
"Saya cukup yakin mereka tidak perlu pindah lagi" jika mereka bergerak ke barat. Kami meminta mereka pindah ke daerah yang diharapkan ada tenda dan rumah sakit lapangan," tuturnya
Selain itu, wilayah Gaza adalah wilayah yang strategis dan memiliki peluang besar untuk bantuan masuk ke daerah nya karena lebih dekat dengan Mesir atau Rafah.
"Karena wilayah barat lebih dekat dengan perbatasan Rafah dengan Mesir, bantuan kemanusiaan dapat didatangkan secepat mungkin," katanya.
Selebaran kertas menghujani wilayah timur Khan Younis berisi peringatan bagi warga setempat untuk menjauh dari tempatnya tinggal menyusul akan dilakukannya agresi militer di daerah tersebut.
Perpindahan warga sipil dari bagian Utara ke barat diyakini lebih aman karena di bagian barat masih tersedia rumah sakit dan lapangan yang luas.
"Saya cukup yakin mereka tidak perlu pindah lagi" jika mereka bergerak ke barat. Kami meminta mereka pindah ke daerah yang diharapkan ada tenda dan rumah sakit lapangan," tuturnya
Selain itu, wilayah Gaza adalah wilayah yang strategis dan memiliki peluang besar untuk bantuan masuk ke daerah nya karena lebih dekat dengan Mesir atau Rafah.
"Karena wilayah barat lebih dekat dengan perbatasan Rafah dengan Mesir, bantuan kemanusiaan dapat didatangkan secepat mungkin," katanya.
Selebaran kertas menghujani wilayah timur Khan Younis berisi peringatan bagi warga setempat untuk menjauh dari tempatnya tinggal menyusul akan dilakukannya agresi militer di daerah tersebut.
Baca Juga: Wajib Dibawa Saat Bepergian, 3 Produk Skincare Harus Tersimpan Didalam Tas Kecilmu
Sebelumnya penduduk Gaza pernah berbondong-bondong meninggalkan wilayah Gaza Utara dengan membawa bendera putih, saat itu Israel bersedia berhenti perang selama 4 jam.
Tak ada yang tahu sampai di tujuan hidup atau mati, mereka tetap berupaya menyelamatkan diri membawa anak-anak berjalan 8 hingga 9 kilometer atau sekitar 5 mil dari rumahnya di pesisir Gaza ke tempat yang lebih aman.***
Sebelumnya penduduk Gaza pernah berbondong-bondong meninggalkan wilayah Gaza Utara dengan membawa bendera putih, saat itu Israel bersedia berhenti perang selama 4 jam.
Tak ada yang tahu sampai di tujuan hidup atau mati, mereka tetap berupaya menyelamatkan diri membawa anak-anak berjalan 8 hingga 9 kilometer atau sekitar 5 mil dari rumahnya di pesisir Gaza ke tempat yang lebih aman.***