Network
MEDIA PAKUAN - Aksi solidaritas bela Palestina terus bergema di seluruh penjuru dunia, Slogan 'from the river to the sea', palestina wiil be free' ramai di serukan jagat Maya.
Slogan tersebut sudah beredar di kalangan warga Palestina dan aktivis pro-Palestina, sebagai bentuk demonstran rakyat Palestina pada penjajah Israel.
Slogan tersebut sudah ada sejak 1964 ketika PLO ( organisasi pembebasan palestina) dibawah kepemimpinan Yasser Arafat yang menyerukan pembentukan negara tunggal yang membentang dari sungai Yordan hingga laut Mediterania.
Konflik tersebut pun muncul ketika negara Israel berdiri di tanah palestina pada tahun 1948, Kala itu PBB mengamini wilayah dibagi menjadi dua negara memisahkan Arab dan Yahudi.
Baca Juga: Aksi Solidaritas Palestina Semakin Meluas, 8 Negara Memulangkan Diplomat Israel ke Tel Aviv
Bangsa Yahudi ingin 62 persen wilayah jadi milik mereka, yang tentu ditolak mentah oleh para pemimpin Arab saat itu.
Terjadi lah peristiwa pembantaian nakba atau bencana malapetaka yang mengusir lebih dari 750.000 warga palestina dari tanah mereka.
Kemudian pada tahun 1933 PLO menerima prospek solusi dua negara dan membuat perdamaian Oslo namun ternyata gagal, Lahirlah Intifada kedua, perjuangan massal rakyat Palestina merebut kembali kemerdekaan.
Dari kata 'bebas' dalam slogan memiliki makna yang berbeda namun menurut Dosen hukum di School of Oriental and African Studies (SOAS) di London, Nimer Sultany mengatakan, bebas dalam slogan artinya 'kesetaraan bagi semua penduduk Palestina yang bersejarah'.
Dalam arti bebas di sini mengarah pada fakta bahwa rakyat Palestina kehilangan hak menentukan nasib mereka sendiri sejak Yahudi memasuki tanah mereka.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-17, Mabes Polri Kerahkan 13.251 Personil: Didukung 4 Polda di Indonesia
Di sisi lain, Israel selalu menyerang balik dengan menuding slogan tersebut membawa pesan 'anti-semit' alias anti-Yahudi.
Menurut pengamat pro-Israel slogan tersebut bermakna bahwa antara sungai Yordan dan laut Mediterania hanya akan ada satu entitas yaitu palestina maka Israel akan di musnahkan.
Slogan tersebut lebih terdengar seperti ancaman bagi warga Israel daripada seruan untuk pembebasan.
Kini gema slogan 'From the river to sea, Palestine will be free!' kian terdengar di seantero dunia.***
