Tak Mampu Hentikan Aksi Genosida di Gaza, Petinggi PBB di New York Undurkan Diri, Mokhiber: Didepan Mata Kita

- 2 November 2023, 11:49 WIB
Direktur Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) di New York, Craig Mokhiber mengundurkan diri dari jabatan, lantaran merasa PBB gagal setop genosida di Gaza Palestina.
Direktur Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) di New York, Craig Mokhiber mengundurkan diri dari jabatan, lantaran merasa PBB gagal setop genosida di Gaza Palestina. /X (Twitter) @HoyPalestina/
 
MEDIA PAKUAN -Direktur komisaris tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) di New York, Craig Mokhiber mengundurkan diri dari jabatanya. Dia memilih meninggalkan jabatanya dari petinggi diorganisasi perdamaian dunia telah gagal menghentikan genosida di Gaza Palestina.
 
Dia mengakui serangan di tanah al-Quds di duga ada campur tangan Amerika Serikat (AS), Inggris, dan sebagian besar negara-negara di Eropa sepenuhnya terlibat dalam serangan mengerikan itu.

Mokhiber menulis surat pengunduran dirinya, Sabtu 28 Oktober 2023 lalu. Surat yang telah ditandatangani langsung diserahkan komisaris tinggi PBB di Jenewa, Volker Turk.  Ia mengirimkan surat tersebut sebagai bentuk komunikasi terakhir.
 
Mokhiber memang sudah masuk waktu pensiunnya. Namun alasan terbesarnya mengundurkan dari PBB adalah ketidakberdayaan PBB dalam menangani kasus perang Palestina-Israel.

"Sekali lagi kita melihat genosida terjadi di depan mata kita dan organisasi yang kita layani tampaknya tidak berdaya untuk menghentikannya,” ujar dia dalam surat, dikutip dari The Guardian, Rabu, 1 November 2023.
 
Baca Juga: Dibayang-bayangi Pertempuran, Evakuasi WNI dari Jalur Gaza Palestina Dipastikan Kamis 2 November 2023 Hari Ini

Mokhiber pun mengatakan kegagalan ini bukan yang pertama kalinya PBB gagal mencegah genosida terhadap sipil tal berdosa.

"Pembantaian besar-besaran terhadap rakyat Palestina saat ini berakar pada ideologi pemukim kolonial etno-nasionalis.
 
Ini merupakan kelanjutan dari penganiayaan dan pembersihan etnik sistematis yang telah berlangsung selama beberapa dekade, sepenuhnya didasarkan pada status mereka sebagai orang Arab, tak ada keraguan (atas rasisme itu),” katanya lagi.

Terlebih lagi, AS, Inggris dan sebagian besar negara Eropa bukan hanya menolak perjanjian tetapi mereka turut membantu mempersenjatai Israel dan memberikan perlindungan kepada zionis itu.

Mokhiber dengan keras menyerukan Agara negara Israel dibubarkan secara efektif, hal itu ia tulis di akhir surat nya.

Hal itu memicu kontroversi antara anggota elit PBB.
 

"Kita harus mendukung pembentukan negara sekuler yang demokratis dan tunggal di seluruh wilayah Palestina yang bersejarah, dengan hak yang sama bagi umat Kristen, Muslim, dan Yahudi,” ujarnya.

"Oleh karena itu, (upayakanlah) penghapusan kelompok-kelompok yang sangat rasis dan pemukim proyek kolonial (Israel) dan mengakhiri apartheid di seluruh negeri,” ucap dia lagi.

Peran Mokhiber di PBB cukup penting, Mokhiber telah bekerja untuk PBB sejak tahun 1992 ia pun banyak mengerjakan tugas penting Diantaranya memimpin tugas komisaris tinggi dalam merancang pendekatan pembangunan berbasis HAM, dan bertindak sebagai penasihat senior HAM di Palestina, Afghanistan, dan Sudan.

Mokhiber juga merupakan seorang pengacara aktif yang berspesialisasi dalam hukum HAM internasional.

dia kerap dikecam kelompok-kelompok pro-Israel karena komentarnya di media sosial, Dalam perannya sebagai direktur kantor komisaris tinggi HAM di New York dia di kritik pro-palestina.

Mokhiber sering dikritik karena dinilai memberikan dukungan terhadap gerakan boikot, divestasi, dan sanksi (BDS) bagi Israel. Kelompok pro Israel habis-habisan membantah tuduhan Israel melakukan apartheid.
 
Baca Juga: Waspada Merkuri Ancam Wajah Anda! 6 Ciri Kosmetik Kamu Mengandung Zat Berbahaya: Ini Cara Mengetahuinya

Pengunduran diri Mokhiber telah dikonfirmasi oleh juru bicara PBB di New York. Dikatakan pula bahwa posisi PBB dalam konflik di Wilayah Pendudukan Palestina dan Israel tidak direpresentasikan oleh surat Mokhiber.

“Saya dapat mengonfirmasi bahwa dia akan pensiun hari ini. Dia memberi tahu PBB pada bulan Maret 2023 tentang masa pensiunnya yang akan datang, yang akan berlaku besok. Pandangan dalam suratnya yang dipublikasikan hari ini adalah pandangan pribadinya,"ucap si juru bicara yang namanya tidak disebutkan. ***
 


 
 
 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x