Dibayang-bayangi Serangan Israel Lebih Ovensif, Majelis Umum PBB Serukan Gencatan Senjata di Jalur Gaza

- 31 Oktober 2023, 11:07 WIB
Majelis Umum PBB menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza. Foto/Al Arabiya
Majelis Umum PBB menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza. Foto/Al Arabiya /
 
MEDIA PAKUAN-  Pasca Hamas melakukan serangan mendadak ke wilayah Israel, Sabtu 7 Oktober 2023 lalu. Negara zionis melakukan serangan balasan, mereka membalas serangan lebih dahsyat.
 
Dengan Dalih mencari pimpinan dan anggota Hamas, wilayah Palestina terus menerus dibombardir bom dengan kejam.
 
Bahkan kini membuat Gaza hampir hancur berkeping-keping. Banyak warga, perempuan dan anak-anak tewas mengenaskan. Mereka tewas dihujani mortir, bom hingga roket dari pesawat-pesawat tempur Israel.
 
Melihat kondisi semakin mengkhawatirkan banyak negara mendesak agar PBB untuk menekan Israel dan Palestina melakukan gencatan senjata.
 
Apalagi hasil pemungutan suara, sebanyak 120 negara menyatakan mendukung dilakukan gencatan senjata. Sedangkan sebanyak 14 negara menolak gencatan senjata, dan 47 negara tidak memilih.
 
 
Berdasarkan hasil tersebut, Majelis Umum PBB menyerukan gencatan senjata demi kemanusiaan yang bersifat segera, tahan lama, dan berkelanjutan antara Israel dan Hamas.
 
Apalagi alasan 120 negara menyatakan PBB harus segera menghentikan pertempuran. Dan mengajak  semua pihak berseteru untuk menghentikan pertempuran. Apalagi korban jiwa dari warga tidak berdosa terus bertambah.
 
Sementara sebanyak 14 negara menyatakan menolak gencatan senjata dengan alasan karena mereka berpikir upaya gencatan senjata itu, dinilai salah satu cara Israel menyerah kepada Palestina.
 
Perwakilan Israel di PBB menyatakan seruan untuk gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah kepada Hamas, "menyerah kepada terorisme... hal ini tidak akan terjadi," katanya, seraya bersumpah bahwa Israel akan "berjuang sampai pertempuran ini dimenangkan".
 
 
Sekutu Israel, Amerika Serikat, juga keberatan dengan gencatan senjata. "Kami tidak percaya bahwa gencatan senjata adalah jawaban yang tepat saat ini," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby, seraya menambahkan bahwa "jeda" untuk memasukkan bantuan ke Gaza harus dipertimbangkan

Anak-anak  Tewas Terus Bertambah

Menurut Save the Children lebih dari  3.195 anak tewas karena gempuran Israel. Sedangkan  1.000 orang terkubur di antara reruntuhan bangunan akibat pengeboman. Sementara itu, fasilitas dan rumah warga pun hancur menjadi luluhlantak.
 

Save the Children mengatakan, angka-angka tersebut lebih tinggi dari jumlah total anak yang terbunuh dalam konflik di seluruh dunia setiap tahunnya sejak 2019.

Israel dikatakan menggempur Palestina dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
 
Mereka melakukan segala serangan mulai dari blokade jalan, pemadaman aliran listrik, dan internet, hingga serangan udara setiap hari.

Karena keadaan Palestina-Israel semakin memburuk, banyak masyarakat dunia memberikan dukungan untuk kemerdekaan Palestina.

Lewat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), masyarakat dunia berharap seluruh negara bersatu demi kemanusiaan di Palestina.***
 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x