Indonesia Sebut Kekerasan di Gaza Kejahatan Kemanusiaan, PBB Harus Desak Israel dan Hammas Gencatan Senjata

- 27 Oktober 2023, 18:14 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara dalam pertemuan darurat Sidang Majelis Umum PBB untuk membahas aksi ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina, yang digelar di New York, AS, pada Kamis (26/10/2023). (ANTARA/HO-Kemlu RI)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara dalam pertemuan darurat Sidang Majelis Umum PBB untuk membahas aksi ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina, yang digelar di New York, AS, pada Kamis (26/10/2023). (ANTARA/HO-Kemlu RI) /
 
 
MEDIA PAKUAN - Menteri Luar negeri Retno Marsudi mengatakan eskalasi kekerasan di Jalur Gaza adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Sehingga PBB harus mendesak gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
 
Berbicara dalam pertemuan darurat Sidang Majelis Umum PBB untuk membahas aksi ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina, yang digelar di New York, pada Kamis 26 Oktober 2023.
 
Retno meminta kekerasan di Gaza segera dihentikan, warga sipil dilindungi, dan bantuan kemanusiaan segera diberikan.
 
Retno menyoroti begitu banyak pertemuan yang telah diselenggarakan PBB untuk membahas isu Palestina, tapi tak pernah berhasil karena kepentingan politik sempit.
 
 
Retno mengatakan dunia menolak melihat petaka di Gaza, Namun serangan dan pembantaian di Gaza masih terus terjadi.
 
Retno sangat menyayangkan bagaimana Dewan Keamanan PBB tak bisa mengambil langkah yang diperlukan. Meskipun merujuk sejumlah rancangan resolusi konflik Israel-Palestina yang gagal disepakati karena diveto oleh anggota tetap DK PBB.
 
Untuk itu, kata Retno, Majelis Umum PBB harus dapat menjalankan peran yang gagal dijalankan oleh DK PBB. 
 
Majelis Umum PBB harus membuktikan bahwa penduduk PBB menjunjung tinggi martabat dan nyawa manusia.
 
AS mengajukan rancangan resolusi Sabtu pekan lalu setelah dunia semakin murka atas krisis kemanusiaan yang kian memburuk dan korban sipil yang terus bertambah di Gaza.
 
AS mengambil langkah tersebut beberapa hari setelah memveto rancangan yang diusulkan Brazil yang fokus kepada bantuan kemanusiaan, dengan dalih upaya diplomasi yang dipimpin AS memerlukan waktu lebih banyak lagi.
 
 
Teks awal dari rancangan AS itu mengejutkan banyak diplomat karena blak-blakan menyatakan Israel berhak membela diri dan menuntut Iran berhenti memasok senjata kepada kelompok-kelompok perlawanan Palestina, serta tidak mencakup seruan jeda kemanusiaan untuk akses bantuan.****
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: m.antaranews.com/berita/3794673/indonesia-golongkan-kekerasa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x