Israel Hentikan Pasokan Listrik, Rumah Sakit di Gaza Terancam Jadi Kamar Mayat: Serukan Tindakan Kemanusian

- 13 Oktober 2023, 13:34 WIB
Pria Palestina membawa jenazah seseorang yang tewas akibat pemboman Israel di sepanjang jalan yang dipenuhi puing-puing di distrik al-Karama di Kota Gaza. / Mahmud Hams/AFP
Pria Palestina membawa jenazah seseorang yang tewas akibat pemboman Israel di sepanjang jalan yang dipenuhi puing-puing di distrik al-Karama di Kota Gaza. / Mahmud Hams/AFP /

MEDIA PAKUAN- Pemadaman listrik yang melanda Jalur Gaza akibat blokade total Israel telah memicu kecaman.  Bahkan kelompok hak asasi manusia internasional menyerukan agar seluruh negara mengambil tindakan kemanusian.

Mereka menyoroti ancaman serius yang dihadapi rumah sakit di wilayah tersebut. Mereka memperkirakan langkah yang dilakukan dapat merubah seluruh rumah sakit di Palestina menjadi kamar mayat.

Apalagi tindakan pemboman yang dilakukan Israel masih belum berhenti. Tentara Israel masih terus melakukan tindakan agresif dengan menyerang warga Palestina

Pada hari Rabu, satu-satunya pembangkit listrik di Gaza kehabisan bahan bakar. Tentara Isarel menutup menyusul serangan dari kelompok Hamas di wilayah Israel.

Hal ini mengakibatkan eskalasi ketegangan dan dampak yang sangat serius bagi warga sipil di Gaza.

Baca Juga: Kekalahan Pertama! Spanyol Akhirnya Taklukan Skotlandia pada Kualifikasi Euro 2024 di Grup A :Dengan Skor Sama

Komite Palang Merah Internasional (ICRC), sebuah badan amal medis, menyebut eskalasi ini menjijikkan dan memohon kepada Israel dan Hamas untuk mengurangi penderitaan warga sipil.

Direktur regional ICRC untuk Timur Dekat dan Tengah Fabrizio Carboni, mengungkapkan keprihatinannya.

"Ketika Gaza kehilangan aliran listrik, rumah sakit pun kehilangan pasokan listrik, sehingga bayi baru lahir yang berada di inkubator dan pasien lanjut usia yang membutuhkan oksigen berada dalam risiko besar,"katanya

Dialisis ginjal berhenti, dan rontgen tidak dapat dilakukan. Tanpa listrik, rumah sakit berisiko berubah menjadi kamar mayat."

Pemboman Israel di Gaza telah menewaskan banyak warga Palestina, termasuk empat staf ICRC yang terlibat dalam bantuan medis.


Baca Juga: Kunjungi Sungai Aare Swiss, Atalia Praratya Mengaku Masih Merasa Berat Kenang Emmeril Kahn Mumtadz


Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza pun merasakan dampaknya. Seorang perwakilan dari rumah sakit tersebut meminta bantuan dunia, mengatakan, "Kami menderita... dan dunia tidak bergerak sedikit pun. Ini adalah SOS untuk seluruh dunia... Anda harus membantu kami."katanya.

Organisasi hak asasi manusia global, Human Rights Watch, menekankan pentingnya memastikan pemenuhan kebutuhan dasar penduduk Gaza berdasarkan hukum internasional.

Mereka mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan ke Gaza terkendala oleh keadaan saat ini, dan kebutuhan dasar seperti listrik dan air bersih menjadi terbatas.

Situasi di Gaza semakin rumit dengan pembawa sandera, di mana sekitar 150 warga Israel dan orang asing dibawa ke Gaza oleh pejuang Hamas sebagai bagian dari serangan pada hari Sabtu yang menewaskan banyak orang di Israel.

Baca Juga: Dugaan Korban Protitusi Anak, Delapan ABG Diperiksa Polres Metro Jakarta Selatan: Buru Pria WNA

Israel telah melancarkan kampanye udara di Gaza yang memakan banyak korban.

Perkembangan di Gaza dan Israel menjadi sorotan internasional, sementara masyarakat internasional dan lembaga hak asasi manusia terus memantau dampak krisis tersebut dan memperjuangkan perdamaian serta kesejahteraan bagi warga di wilayah tersebut.***









Editor: Ahmad R

Sumber: www.aljazeera.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x