MEDIA PAKUAN- Pertempuran Palestina dan Israel terus memakan korban, ketika tentara Israel membunuh seorang warga Palestina dan melukai lainnya di dekat penghalang jalan militer Terowongan, sebelah barat kota Beit Jala, di provinsi Bethlehem.
Dua warga Palestina yang berasal dari Gaza ditahan oleh tentara Israel ketika mereka diduga mencoba melarikan diri.
Saat berusaha untuk kabur, tentara menembak salah satu dari mereka di penghalang jalan militer Terowungan. Korban dikenali sebagai Morad Issa Mohammad Al-Farra, dari Khan Younis, bagian selatan Jalur Gaza.
Baca Juga: 2 Mahasiswi di Kota Semarang Diduga Lakukan Aksi Bunuh Diri, Keduanya Titip Surat Wasiat dan Permohonan Maaf
Menurut Palestine TV, dua warga Palestina tersebut awalnya diculik oleh tentara Israel, namun mereka tampaknya tidak mengenal jalan di sekitar Tepi Barat.
Mereka mencoba mencapai wilayah Bethlehem atau Ramallah sebelum tentara mengejarnya persis di penghalang jalan militer. Akibatnya sangat tragis, tentara Israel melepaskan tembakan dan menewaskan Morad serta penculikan seorang warga Palestina lainnya.
Koresponden TV Palestina melaporkan bahwa tentara Israel juga menyerang dia dan krunya serta mengancam akan menembak mereka jika mereka tidak meninggalkan daerah tersebut.
Kementerian Kesehatan Palestina mencatat bahwa selama empat hari terakhir, sebanyak 1.079 warga Palestina telah tewas dalam konflik ini.
Baca Juga: Tekan Inflasi di Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji akan Gelar Pasar Murah
Di antara mereka, 1.055 warga Palestina tewas, dan 5.184 lainnya terluka di Jalur Gaza. Di Tepi Barat, terdapat laporan bahwa 24 warga Palestina telah tewas dan 130 lainnya terluka.
Angka tersebut mencakup 60% korban luka di Gaza yang adalah perempuan dan anak-anak.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) juga melaporkan bahwa sembilan dari karyawannya telah tewas akibat rudal dan peluru Israel sejak dimulainya pemboman Gaza pada hari Sabtu lalu.
Konflik yang berlarut-larut ini terus menimbulkan keprihatinan global dan permohonan agar kedua belah pihak untuk segera mengakhiri pertikaian. Apalagi pertempuran telah merenggut banyak nyawa dan merusak kehidupan ribuan warga sipil.***