Hamas Palestina Permalukan Intejen Israel, Gunakan Sepeda Motor dan Drone: Disusul Serangan Ribuan Roket

- 11 Oktober 2023, 11:00 WIB
Tentara Israel kepung Gaza dengan menjatuhkan bom dengan sasaran fasilitas sipil pada konflik Palestina Israel Senin 9 Oktober 2023 malam.
Tentara Israel kepung Gaza dengan menjatuhkan bom dengan sasaran fasilitas sipil pada konflik Palestina Israel Senin 9 Oktober 2023 malam. /Middle East Eye/

 

 
MEDIA PAKUAN - Ribuan militer kelompok Hamas Palestina berhasil melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel, Sabtu 7 Oktober 2023 lalu. Serangan darat yang disertai serangan ribuan roket sangat mengejutkan dunia.
 
Apalagi keahlian intelijen serta pertahanan Israel yang kokoh tidak memungkinkan kecolongan serangan Hamas kali ini.

Serangan mendadak yang dilancarkan para pejuang Hamas—yang jumlahnya tidak sampai 2.000 orang—berhasil menjatuhkan harga diri Israel dan Barat. Alhasil merusak reputasi Mossad sebagai intelejen terkuat saat ini.

Lantas, seperti apa sih cara Hamas bobol pertahanan Israel?
 
Baca Juga: Aksi Nekat Preman Malak Sopir Truk Minyak Ilegal di Banyuasin Sumsel, Viral di Medsos Warganet: Sudah Biasa?

Dinamakan operasi Badai Al Aqsa, Hamas menyerang Israel dari laut, darat dan udara.

Serangan itu di luncurkan ketika Fajar, berlangsung secara tiba-tiba serta mematikan. Situasi itu pun di unggah di media sosial.

Dalam video terlihat palestina berhasil melumpuhkan satu buah tank yang terserang amunisi yang dijatuhkan dari pesawat tidak berawak di dekat pagar perbatasan.

Cara Hamas Bobol Pertahanan Israel

Dengan memakai sepeda motor, mobil, serta berjalan kaki, dengan membawa senjata, gelombang awal yang terdiri dari 400 anggota Hamas menyerbu melintasi perbatasan ke Israel di 15 titik. Dimana mereka sudah melanggar penghalang keamanan.
 
Baca Juga: Polres Metro Jakarta Selatan Buru WNA, Penyebar Konten Adegan Porno Bersama Anak Dibawah Umur

Dalam waktu beberapa jam, sistem tembok serta pagar canggih Israel juga sudah sukses ditembus oleh kelompok itu.

Kala menit-menit berlalu, kian banyak gelombang militan Hamas yang bergerak dengan buldoser buat memperlebar jarak untuk kendaraan yang lebih besar termasuk kendaraan roda 4, truk pickup serta sepeda motor buat melintas. Kloter ini juga mulai melanda 22 posisi terpisah di Israel.

Hamas mengabiskan waktu lama untuk bisa memprediksi data intelijen mengenai operasi Israel di sepanjang perbatasan, Mereka pula sudah mengidentifikasi kerentanan di pagar, tidak terkecuali gerbang di sepanjang perbatasan serta pola patroli Israel.

"Hamas memberi kesan kepada Israel kalau mereka belum siap berperang," kata sumber keamanan.
 
 

"Hamas memakai taktik intelijen yang belum pernah terjadi sebelumnya buat menyesatkan Israel selama beberapa bulan terakhir, dengan memberikan kesan publik kalau mereka tidak bersedia berperang ataupun berkonfrontasi dengan Israel sembari mempersiapkan operasi besar-besaran ini."

Israel sangat tergantung pada teknologi oleh karena itu ada kegagalan sistem dan konseptual, Hamas tidak hanya  sekadar pengumpulan data intelijen.

"Kami meyakinkan diri kami sendiri kalau Hamas merasa gentar serta ketakutan, serta kalau kami bakal selalu mendapat peringatan intelijen pada waktunya. Kami pikir kami tahu bagaimana menganalisis keinginan serta pemikiran mereka. Menyadarinya akan sulit," paparnya.
 
Baca Juga: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta, Rabu 11 Oktober 2023, BMKG: Waspada Beraktivitas Di Hari Rabu Ini!

Skala serbuan tersebut, yang diawali dengan rentetan 2.500 roket serta melibatkan upaya pendaratan kapal serta paralayang di utara Gaza, pemakaian drone, serta penerobosan di selama tembok, menunjukkan kalau serbuan tersebut dirancang buat mengecoh.

Sehabis penerobosan tersebut, kelompok besar pejuang Hamas dengan cepat bergerak ke sebagian pangkalan militer di sisi jauh perbatasan. Mereka pula tampaknya menyadari posisi, tata letak, serta rute pendekatan terbaik mereka buat menghindari deteksi.

Menurut layanan kesehatan Palestina dan Israel, lebih dari 900 orang tewas dan 2.600 orang terluka di Israel dan setidaknya 687 orang tewas dan 3.700 orang terluka di Gaza.
 
Sementara, kata para pejabat Israel pada Senin, sekitar 150 sandera Israel masih disandera oleh Hamas di Gaza.***


Editor: Ahmad R

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x