Wakil Presiden AS Kamala Harris juga melakukan panggilan telepon dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Pentagon dalam pernyataan berikutnya mengatakan Austin berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant untuk memberikan informasi terbaru mengenai tanggapan AS dan "untuk menyatakan dukungan bagi rakyat Israel dan untuk menerima informasi terkini mengenai operasi Israel untuk memulihkan keamanan dan keselamatan dari Hamas sebagai serangan teroris."
"Menhan menegaskan kembali dukungan teguh Amerika Serikat terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri," kata pernyataan itu.
Austin juga menggarisbawahi bahwa langkah-langkah AS "diambil untuk memperkuat postur militer AS di kawasan guna meningkatkan upaya pencegahan regional."
Puluhan pengunjuk rasa pro-Palestina berkumpul di Times Square di New York City dan dekat Gedung Putih di Washington pada Minggu, guna menyatakan penolakan mereka terhadap dukungan AS untuk Israel.
Beberapa pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan "Hentikan bantuan AS" dan "perlawanan bukanlah terorisme."
Gubernur New York Kathy Hochul pada Sabtu mengecam rencana demonstrasi semacam itu, dan mengatakan bahwa hal tersebut "menjijikkan secara moral."
Serangan Hamas yang dilancarkan saat Sabtu fajar merupakan serangan terbesar dan paling mematikan ke Israel sejak Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak dalam upaya merebut kembali wilayah yang hilang dalam perang Yom Kippur 50 tahun lalu.
"Tidak mengherankan jika motivasinya mungkin untuk mengganggu upaya menyatukan Arab Saudi dan Israel, serta negara-negara lain yang mungkin tertarik untuk menormalisasi hubungan dengan Israel," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kepada CNN pada Minggu.