Rusia Siap Bangun Fasilitas Penyimpanan Minyak: Selama Ini Dijual ke Barat, Eropa dan AS Tegang

- 6 September 2023, 12:38 WIB
Ilustrasi harga minyak dunia
Ilustrasi harga minyak dunia /Pexels/

 

MEDIA PAKUAN - Rusia mulai merencanakan pembangunan fasilitas penyimpanan cadangan minyak mentah dalam jumlah besar.  Selama ini Rusia tidak memiliki fasilitas penyimpanan dan harus rela menjual bahan minyak mentah ke Uni Eropa dan AS dengan harga potongan yang cukup besar.


Rusia menyadari bahwa hal tersebut akan mempengaruhi nilai mata uang domestik dan akan leluasa mengatur harga minyak di bursa dunia, tanpa ketergantungan terhadap uang asing.


Kantor berita Kursknov di Rusia mengingatkan bahwa hal ini tentu saja membuat akan membuat Barat kelabakan dan akan lebih meningkatkan ketegangan di Uni Eropa dan AS.


Di AS cadangan minyak bumi disimpan di 4 lokasi berbeda dengan kapasitas total yang bisa menampung sekitar 700 juta barel atau 94,48 juta ton. Sementara cadangan minyak bumi AS saat ini hanya berada di angka 349,5 juta barel atau 47,67 juta ton.


Menurut undang-undang Uni Eropa, setiap negara anggotanya menyediakan cadangan minyak hanya untuk selama 90 hari, dengan jumlah yang tidak terisi penuh, sama halnya dengan AS.


Adapun cadangan minyak bumi di Eropa yaitu Jerman sebanyak 34 juta ton, Republik Ceko 2,8 juta ton, Perancis 8,9 juta ton, Spanyol 19,6 juta ton, Belanda 4 juta ton, Denmark 1,4 juta ton, Hongaria 1,6 juta ton, Slowakia 0,12 juta ton.


Rusia akan membangun penyimpanan cadangan minyak bumi sebanyak 20 persen dari total produksi tahunan bahan mentah, yang berarti siap untuk menampung 100 juta ton.


Pembangunan diperkirakan akan menggunakan 2 pilihan, yaitu pembangunan konstruksi penyimpanan selama 2-3 tahun berdasarkan cadangan simpanan yang sudah habis. Ataupun pembangunan sekaligus untuk untuk menampung 100 juta ton yang akan memakan waktu selama 10-12 tahun.


Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Rusia melalui Badan Federal untuk Sumber Daya Mineral (Rosnedra) telah mengeluarkan ijin pembangunan kepada Rosneft perusahaan minyak milik pemerintah Rusia.***

Editor: M Hilman Hudori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x