MEDIA PAKUAN - Usai tewasnya Pemimpin kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group Yevgeny Prigozhin, banyak pertanyaan yang muncul terkait masa depan kelompok itu. Serta jaringan operasi militer dan ekonomi yang telah terbentuk.
Insiden kematian Yevgeny Prigozhin sangat tragis jet pribadi yang ditumpangi bersama anak kapalnya jatuh bersama Prigozhin, jet tersebut juga membawa Dmitry Utkin, pemimpin bayangan dan pengelola operasi Wagner.
Serpak terjang Wagner Group cukup besar pertisipasinya pada Rusia dalam pertempuran di Ukraina, republik Afrika Tengah, Konflik Suriah, Libya, Mali bahkan saat perang saudara negara Rusia.
Kelompok ini juga memiliki kontrol atas tambang emas dan ladang minyak di beberapa negara.
Rusia tampaknya tidak berniat untuk melepaskan jaringan global yang telah dibangun oleh kelompok tentara bayaran tersebut.
Setelah kepergian Prigozhin, nasib perusahaan seperti Evro Polis yang diduga dimiliki oleh Wagner dan memiliki aset minyak di Suriah masih belum jelas.
Kendati sedikit informasi yang tersedia mengenai pendapatan perusahaan ini dari bisnis pertambangan dan penebangan kayu di Republik Afrika Tengah dan negara-negara Afrika lainnya, mengalihkan atau menyerahkan aset-aset ini ke pihak lain akan menjadi tantangan sulit.***