"Tindakan seperti itu dapat didefinisikan sebagai provokasi yang serius," tambahnya.
Dalam panggilan telepon yang dilakukan oleh kedua menteri pertahanan dan berlangsung selama 90 menit tersebut, Esper menyuarakan keprihatiannya tentang aktivitas militer Tiongkok di perairan Laut China Selatan khususnya sekitar Taiwan.
Baca Juga: Seni Tatto di Klaim Seni Tertua di Dunia
Ia sempat meminta Tiongkok untuk mematuhi aturan internasional yang selama ini berlaku. Sebaliknya, Wei menyatakan bahwa posisi Tiongkok dalam masalah tersebut merupakan hasil dari tindakan Amerika Serikat terhadap negaranya.
Wei mendesak agar AS lebih mengontrol risiko maritim dan memikirkan kembali setiap langkah agar tidak meningkatkan ketegangan.
Percakapan itu terjadi karena hubungan kedua negara diketahui telah terpecah sejak polemik Laut China Selatan muncul.
Baca Juga: Vaksin Covid-19,Produksi Bio Farma Diberikan Secara Gratis Kepada Warga Tidak Mampu
Amerika Serikat hingga kini masih menolak hak kedaulatan Tiongkok di Laut China Selatan pada bulan lalu, sehingga melakukan operasi kapal induk di perairan tersebut sebagai salah satu tanggapan.
Prakarsa Penyelidikan Situasi Strategis Laut Cina Selatan menyatakan bahwa sebuah think tank yang berbasis di Beijing mengindikasikan adanya peningkatan tajam dalam jumlah pesawat pengintai militer AS di perairan tesebut.
Terkadang, kurang dari 100 Km dari Guangdong, think tank menemukan adanya pesawat pengintai AS yang beroperasi.