Serangan Udara di Afganistan Tewaskan 45 Orang, Korban Warga Sipil dan Pejuang Taliban

- 23 Juli 2020, 06:29 WIB
Ilustrasi perang di Timur Tengah. *Pixabay
Ilustrasi perang di Timur Tengah. *Pixabay /Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Serangan udara di Afghanistan timur menewaskan 45 orang, termasuk warga sipil dan pejuang Taliban, Rabu 22 Juli 2020.

Gubernur distrik Adraskan di provinsi Herat, Afghanistan timur, Ali Ahmad Faqir Yar, mengatakan sedikitnya delapan warga sipil tewas dala serangan tersebut.

"Empat puluh lima orang tewas sejauh ini dalam serangan udara oleh pasukan keamanan di daerah Kham Ziarat. Taliban termasuk di antara mereka yang tewas," katanya, dikutip dari Al-Jazeera.

Baca Juga: Serapan Dana Covid-19 di Gorontalo Capai 59 Persen

Tidak jelas berapa banyak dari 37 yang tersisa adalah warga sipil dan berapa banyak anggota Taliban.

Juru bicara Taliban, Qari Mohammad Yousuf Ahmadi mengatakan dalam sebuah pernyataan, dua serangan udara di Herat menewaskan delapan warga sipil dan melukai 12. Dua pejabat setempat mengkonfirmasi bahwa telah terjadi dua putaran serangan udara.

"Serangan semacam itu akan memaksa tahanan baru-baru ini dibebaskan yang ingin hidup normal untuk mengangkat senjata sekali lagi melawan musuh," kata Ahmadi.

Baca Juga: Puluhan ASN Berebut Jabatan di Lima Dinas dan Badan

Kementerian pertahanan Afghanistan mengatakan sedang menyelidiki dugaan korban sipil dalam serangan oleh pasukan Afghanistan di daerah itu.

"Hasil investigasi akan dibagikan kepada publik dan media. Pasukan Pertahanan dan Keamanan Nasional memiliki tanggung jawab untuk melindungi kehidupan dan harta benda rakyat, dalam hal ini, mereka menggunakan semua peluang dan fasilitas dan tidak akan menyisihkan upaya apa pun, "kata sebuah pernyataan.

Habib Amini, seorang pejabat lokal di distrik tetangga Guzara, membenarkan insiden itu dan mengatakan 45 orang tewas dan lebih banyak lagi yang terluka.

Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 3,5 SR Guncang Wilayah Bogor

Seorang juru bicara pasukan Amerika Serikat di Afghanistan mengatakan mereka tidak ikut serta dalam serangan udara hari Rabu.

Jailani Farhad, juru bicara gubernur Herat, mengatakan kepada kantor berita Anadolu setidaknya enam komandan utama Taliban yang terlibat dalam serangan besar di Herat menjadi sasaran dalam serangan udara. Dia mengatakan korban sipil disebabkan oleh ledakan ranjau darat di dekatnya.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x