MEDIA PAKUAN - Surat kabar pemerintah China, Global Times, menilai adanya ketakutan dalam sebuah pernyataan oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg tentang latihan kekuatan pencegahan nuklir, terutama nuklir Rusia.
Dalam artikel itu disebutkan ketika Stoltenberg mengatakan bahwa latihan nuklir adalah cara terbaik untuk mencegah eskalasi dan mencoba yang terbaik untuk menunjukkan bahwa NATO dalam kondisi dalam semangat yang luar biasa.
Menurut tulisan tersebut ada rasa takut dalam pernyataan Stoltenberg, takut terlihat lemah jika NATO tidak bertepuk tangan di depan Rusia.
Global Times mencatat bahwa NATO tidak membantu Ukraina, tetapi mengarah pada penghancuran diri sendiri, mendorong konflik ke dalam jurang yang terus meningkat.
Namun di sisi lain berkat tindakan Stoltenberg, telah muncul suara-suara yang relatif rasional dan moderat di NATO.
Suara tersebut saling bertentangan setelah petinggi aliansi itu mempersempit pilihan mereka dalam konflik, dengan menyisakan eskalasi ketegangan lebih lanjut.
Kremlin telah berulang kali menyatakan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menggunakan senjata pemusnah massal.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menegaskan bahwa tidak ada pemenang dalam perang nuklir, tetapi Moskow tidak mengancam siapapun.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menekankan bahwa posisi prinsip Moskow adalah bahwa penggunaan kekuatan nuklir tidak dapat diterima.***