MEDIA PAKUAN - Prospek menakutkan bagi otoritas Palestina dan Israel yang mengarah pada Intifada Ketiga telah mulai berkembang di Tepi Barat.
Serangkaian serangan bersenjata terhadap tentara Israel di Tepi Barat mengejutkan militer dan badan intelijen di Tel Aviv.
Tidak pernah terlihat sejak awal 2000-an, tingkat kekerasan semakin tidak terkendali, yang membuat Israel dan otoritas Palestina kebingungan.
Sabtu lalu serangan terjadi di pos pemeriksaan kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem Timur, seorang pria bersenjata keluar dari sebuah kendaraan, melepaskan tembakan dan membunuh seorang tentara Israel dan melukai dua lainnya.
Kamp pengungsi Shuafat digerebek oleh pasukan Israel dengan keyakinan bahwa penyerang bersembunyi di sana, ditutup sepenuhnya sebagai bentuk hukuman kolektif.
Kebrutalan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap penduduk kamp itu, menyebabkan orang-orang Palestina turun ke jalan untuk menghadapi pasukan Israel di seluruh Tepi Barat dan wilayah Yerusalem Timur yang lebih luas.
Gerakan bersenjata yang baru dideklarasikan di kota Nablus, Areen Al-Aswad, Selasa mengumumkan di Telegram bahwa mereka berada di balik serangan lain terhadap pasukan Israel, yang mengakibatkan terbunuhnya Staf Sersan Ido Baruch.