Network
MEDIA PAKUAN - Seorang analis dan pakar komunikasi politik internasional dari Venezuela, profesor Orlando Romero menyatakan keyakinannya bahwa Aliansi Atlantik Utara berada di balik serangan Ukraina di Jembatan Krimea.
Menurutnya dalam wawancara dengan Ria Novosti, Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO, yang berarti didukung oleh media Barat, mengkoordinsikan serangan teroris di Jembatan Krimea pada 8 Oktober 2022.
Komite Nasional Anti Terorisme Rusia NAC, melaporkan bahwa pada pagi hari tanggal 8 Oktober, sebuah truk meledak di jembatan Krimea, menyebabkan kebakaran tujuh tangki bahan bakar kereta. Meruntuhkan jembatan kendaraan.
Baca Juga: Panik Polandia Siapkan 62.000 Tempat Perlindungan Bom untuk 1,3 Juta Orang
Menurut data awal dari Komite Investigasi Federasi Rusia, tiga orang tewas akibat ledakan, dan layanan khusus Ukraina adalah pelanggan dan pelaku serangan teroris.
"Jelas, tindakan ini dikoordinasikan oleh NATO, memiliki aspek geo-teritorial dan politik," kata Romero.
Dia juga menambahkan "Media Barat berusaha untuk membungkam, karena mendukung agresi yang dilakukan di dalam wilayah Rusia."
Selain fakta bahwa arteri transportasi adalah target militer prioritas, serangan di jembatan Krimea adalah upaya untuk menunjukkan kekuatan militer Ukraina.
