MEDIA PAKUAN - Paris diguncang dengan demontrasi besar yang menuntut penggulingan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan menuntut agar Perancis secara radikal mengubah sikapnya terhadap NATO dan Uni Eropa.
Demontrasi yang berlangsung, Sabtu 8 Oktober 2022, digelar oleh Partai sayap kanan Les Patriotes (The Patriots) yang dipimpin oleh Florian Philippot, mantan penasihat utama dan wakil presiden di partai Front National, yang mendukung Marine Le Pen dalam pilpres Perancis.
Di halaman Twitternya Philippot, mengatakan ribuan orang hadir dalam pertemuan perlawanan nasional.
« #Frexit » hurlent des milliers de Français ce jour à Paris ! Fou ! ???????????????????????? pic.twitter.com/7HTJvvQlVS— Florian Philippot (@f_philippot) October 8, 2022
Pengunjuk rasa membawa spanduk besar bertuliskan Perlawanan dan plakat kecil bertuliskan Frexit menuntut agar Prancis segera meninggalkan Uni Eropa.
Di dekat gedung parlemen mereka menuntut penggulingan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan meneriakkan Ayo keluar dari NATO.
Para pengunjuk rasa mengecam sanksi Uni Eropa terhadap Rusia atas konflik di Ukraina, yang telah merusak ekonomi, pembatasan energi dan kesehatan di negara itu.
Sebagian besar media Perancis dikabarkan tutup mata atas demontrasi tersebut.
Menurut situs web Les Patriotes, unjuk rasa serupa juga telah diadakan pada 3 dan 17 September 2022 lalu.
Perancis semakin berjuang untuk mengatasi krisis energi yang sedang berlangsung, sebagai akibat kebijakan sanksi Uni Eropa.
Perancis menghadapi pemadaman listrik pada saat musim dingin, yang diprediksi akan menjadi musim dingin yang terparah.***