Menjelang berakhirnya musim panas di Eropa, permintaan kayu bakar semakin meningkat di Jerman.
Berdasarkan artikel media Jerman bahwa pemasok kayu dari Jerman hanya memasok produknya ke pelanggan lama. Meski dengan harga yang sangat tinggi.
Baca Juga: Mendapat Pelajaran Hidup, Ini Harapan Nia Ramadhani Pasca Bebas dari Rehabilitasi Narkoba
Para pemasok Jerman menyalahkan Rusia atas kenaikan tinggi biaya energi.
Penulis di Agrarheute, Olaf Zinke mengungkapkan harga gas, bahan bakar minyak, listrik, dan solar yang lebih tinggi tercermin dari harga kayu bakar.
"Semakin banyak konsumen yang putus asa mencari sumber energi alternatif dan pilihan pemanas. Gas, listrik, dan bahan bakar minyak terlalu mahal untuk mereka,” katanya.
Baca Juga: Budaya Pacaran Menurut Orang Mesir dan Palestina, Jawabannya Bikin Umat Muslim Dunia Heboh
Setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi terhadap Rusia, permintaan kayu bakar di Jerman langsung meroket.
Rusia yang juga merupakan pengekspor kayu yang paling penting, telah mengurangi ekspor dengan latar belakang sanksi Barat.
Salah satu pedagang kayu bakar dari Unterahlgau mengaku dia kewalahan dengan banyaknya pesanan sepanjang tahun ini.
Dengan harga satu meter kubik kayu gelondongan di Jerman saat ini yang mencapai 110 euro, dan akan terus naik. Namun konsumen terus meminta kemungkinan pengiriman.
Roland Wüssler, pemasok kayu dari Ortenau mengatakan “Orang-orang menginginkan kayu bakar dan meminta pasokan baru. Namun, saat ini saya hanya bisa memikirkan pelanggan lama saya,” katanya
Dengan pasokan bahan baku baru sangat lambat dan stok yang kosong, di saat yang sama, pelanggan baru tidak mungkin untuk dilayani.
Baca Juga: Jamaah Umroh Mendadak Jadi Gila di Tanah Suci Makkah Arab Saudi, Mutawif Ungkap Penyebabnya
Para pedagang hanya fokus memenuhi permintaan pelanggan tetap mereka, tidak hanya individu, tetapi juga perusahaan besar menunjukkan minat pada kayu bakar.***