MEDIA PAKUAN - Sebuah petisi di wilayah Kherson yang sebagian besar wilayahnya berada di bawah kendali Rusia selama berbulan-bulan, diajukan ke gubernur yang ditunjuk Rusia, Vladimir Saldo.
Petisi berasal dari sebuah dewan publik, yang bertugas mewakili masyarakat setempat, berisi penyataan bahwa wilayah Kherson Ukraina selatan bisa mengadakan pemungutan suara untuk menentukan masa depan rakyatnya.
Petisi untuk mngetahui apakah rakyatnya ingin melepaskan diri dari Ukraina dan meminta Moskow untuk menerimanya sebagai wilayah baru Federasi Rusia.
Perkembangan di Kherson muncul menyusul perkembangan serupa di Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, dua wilayah Donbass yang diakui Moskow sebagai negara berdaulat.
Keduanya mengumumkan rencana untuk memulai pemungutan suara untuk bergabung dengan Rusia pada 23-27 September 2022.
Wakil kepala administrasi militer-sipil, Kirill Stremousov, sebelumnya mengatakan bahwa penduduk kawasan itu mengharapkan jaminan bahwa untuk menjadi bagian dari Federasi Rusia.
Stremousov mengungkapkan bahwa penduduk di Kherson khawatir jika Rusia meninggalkan Kherson. Bergabungnya menjadi bagian dari Rusia akan meningkatkan keamanan wilayah itu.
Baca Juga: Tank T-72B3 Rusia Mampu Bertahan dari Serangan Rudal Anti Tank AS yang Ditembakan Ukraina