MEDIA PAKUAN - Wakil Menteri Informasi Republik Rakyat Donetsk, Daniil Bezsonov melaporkan Pasukan Ukraina yang menembaki tahanan perang dari pemukiman kota Yelenovka di penjara pada Jumat pagi.
Bezsonov melaporkan sejauh ini "hasilnya sampai sekarang 40 tewas, 130 terluka" melalui Telegram pribadinya.
Baca Juga: Realita Kehidupan Tukang Pijat di Arab Saudi Tidak Seperti yang Dibayangkan, TKI Ini Ceritakan Kisahnya
Ia meyakini bahwa Kiev menembakan dengan beberapa peluncur roker HIMARS yang dipasok dari AS.
Laporan penembakan terjadi ketika pasukan Rusia dan DPR berusaha mendorong tentara Ukraina untuk keluar dari wilayah tersebut.
Ia meyakini bahwa Kiev menembakan dengan beberapa peluncur roker HIMARS yang dipasok dari AS.
Laporan penembakan terjadi ketika pasukan Rusia dan DPR berusaha mendorong tentara Ukraina untuk keluar dari wilayah tersebut.
Baca Juga: Meskipun Awalnya Ragu- Ragu, TKI Ini Akhihrnya Jadi Tukang Pijat Sukses di Arab Saudi
Bezsonov menuduh Ukraina berulang kali menggunakan HIMARS untuk menembaki Donetsk dan daerah lainnya.
Hingga pada hari Minggu lalu, pasukan Ukraina dilaporkan telah menyerang kilang minyak di Donetsk.
Banyak faktor yang menjadi sebab dari konflik Rusia-Ukraina terjadi, salah satunya Rusia menyebut Kiev gagal dalam mengimpementasikan perjanjian Misk.
Bezsonov menuduh Ukraina berulang kali menggunakan HIMARS untuk menembaki Donetsk dan daerah lainnya.
Hingga pada hari Minggu lalu, pasukan Ukraina dilaporkan telah menyerang kilang minyak di Donetsk.
Banyak faktor yang menjadi sebab dari konflik Rusia-Ukraina terjadi, salah satunya Rusia menyebut Kiev gagal dalam mengimpementasikan perjanjian Misk.
Baca Juga: Pernah Digoda Pria India, TKI Ini Ceritakan Kisahnya Kerja di Arab Saudi
Perjanjian Minsk terjadi pada 2015 antara Kiev dan Moskow yang ditengahi Presiden Prancis, Emmanuel Macron sebagai penengah konflik.
Perjanjian pertama kali terjadi pada 2014, bersama dengan Jerman dan Prancis sebagai penengah perjanjian tersebut ditandatangani kedua belah pihak.
Pada Februari 2022, Kremlin mengakui Republik Donbass sebagai negara yang merdeka.
Perjanjian Minsk terjadi pada 2015 antara Kiev dan Moskow yang ditengahi Presiden Prancis, Emmanuel Macron sebagai penengah konflik.
Perjanjian pertama kali terjadi pada 2014, bersama dengan Jerman dan Prancis sebagai penengah perjanjian tersebut ditandatangani kedua belah pihak.
Pada Februari 2022, Kremlin mengakui Republik Donbass sebagai negara yang merdeka.
Baca Juga: Meski Jarang Hujan, kok Banyak Sungai Bermunculan di Arab Saudi? TKI Ini Beritahu Pertanda Buruk
Republik Donbass menuntut Ukraina untuk menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun.***
Republik Donbass menuntut Ukraina untuk menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun.***