MBS Arab Saudi Menjadi Salah Satu Penguasa 'Paling Berbahaya' di Dunia, Begini Menurut Media Inggris

- 4 September 2022, 10:33 WIB
 Ditodong Presiden AS Joe Biden Soal Pembunuhan Jamal Khashoggi, MBS Beri Jawaban Menohok//Olah foto kolase thumbnail Twitter DailyMail
Ditodong Presiden AS Joe Biden Soal Pembunuhan Jamal Khashoggi, MBS Beri Jawaban Menohok//Olah foto kolase thumbnail Twitter DailyMail //Foto via Galamedia News/

Baca Juga: Tidak Punya Rekening Bisa Tetap Dapat BLT BBM 2022 Rp600.000? Berikut Caranya

“Sejak itu, agresi dan perilaku represifnya meningkat. Dia memiliki kekuatan konsolidasi di sekitar pengadilannya sendiri.”

Kelompok hak asasi manusia memperkirakan ribuan orang telah ditahan di kerajaan itu, dengan Kementerian Pertahanan Arab Saudi mengatakan 81 orang dieksekusi pada Maret tahun ini.

“Ketika semua yang Anda miliki adalah palu, semuanya menjadi, atau semua orang menjadi paku; itulah yang dilakukan MBS dan daftar korbannya akan terus berkembang di dalam dan di luar Arab Saudi kecuali seseorang memutuskan untuk memeriksanya,” Khalid Aljabri, seorang warga negara Saudi yang tinggal di AS, mengatakan kepada The Economist.

 

Namun, hal-hal telah mengambil taktik yang berbeda selama beberapa bulan terakhir setelah konflik di Ukraina disertai dengan krisis energi global, yang menyebabkan dunia menunjukkan keinginan kuat untuk mendapatkan keuntungan dari aset alam Saudi.

Baca Juga: Perbaiki Performa Usai Ditumbangkan Persija, Arema FC Menjalani Latihan Maksimal

“Berkat krisis energi global, putra mahkota terlihat lebih kuat dari sebelumnya, dan para pemimpin dunia mengantri untuk mendapatkan minyaknya,” kata The Economist.

"MBS adalah orang yang sangat berbahaya yang menjadi lebih berbahaya karena kekuatan yang dia kumpulkan."

Surat kabar mingguan Inggris mengatakan meskipun kepemilikan tunai selangit yang diperoleh oleh Riyadh melalui pembelian minyak dan gas Eropa, putra mahkota telah gagal untuk menampi kerajaan dari pendapatan minyak, menekankan bahwa MBS “belum benar-benar berhasil dalam mendiversifikasi pendapatan” dan kerajaan masih sangat bergantung pada minyak, yang membuktikan potensi kejatuhan putra mahkota.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah