Kehabisan Pilot Tempur, Ukraina Kerahkan Siswa Taruna Penerbangan untuk Melawan Rusia

- 29 Agustus 2022, 19:52 WIB
Ilustarasi Jet tempur MiG-21.
Ilustarasi Jet tempur MiG-21. /Pixabay/Defence-Imagery

MEDIA PAKUAN - Tass melaporkan sebuah informasi dari sumber militer yang menyatakan bahwa Angkatan Udara Ukraina telah kehilangan semua pilotnya selama operasi militer Rusia.

Para pilot yang memiliki persyaratan yang ditetapkan oleh Angkatan Udara Ukraina untuk menerbangkan pesawat MiG-29, Su-27 dan Su-25, dinyatakan telah dilikuidasi.

Mereka tewas atau dilaporkan hilang, saat bertempur menghadapi Angkatan Udara Rusia dan unit pertahanan udara.

Saat ini Ukraina dilaporkan telah mendorong dan melibatkan para siswa taruna Institut Penerbangan Militer Kharkov, Angkatan Udara Ukraina, yang masih dalam proses pendidikan.

Baca Juga: Bertolak untuk Latihan Tempur ke AS, Kapal Induk Terbesar Inggris HMS Prince of Wales Mogok

Kehabisan pesawat, bahan bakar, para taruna tersebut tidak memiliki harapan menyelesaikan pendidikan. Sementara Barat hanya terus berjanji untuk memasok pesawat tempur.

Para taruna ini sudah tentu bukan tandingan para pilot Rusia dan menjadikannya sasaran yang empuk.

Pengerahan taruna Institut Penerbangan Militer Kharkov untuk melakukan misi tempur menyebabkan kerugian besar dari sisa-sisa penerbangan Ukraina.

Ukraina juga gagal merekrut pilot bayaran dari Polandia dan negara-negara Eropa Timur lainnya yang mampu mengemudikan pesawat Soviet MiG-29, Su-27 dan Su-25.

Beberapa diantaranya telah tewas atau berakhir di rumah sakit.

Baca Juga: Armada ke-7 AS, Kerahkan Dua Kapal Perang Penjelajah ke Selat Taiwan: China Siaga Tinggi

Sumber menyebutkan "Tidak ada orang baru yang ingin mendapatkan asuransi anumerta dan kompensasi untuk layanan pemakaman," katanya.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia , sejak awal operasi khusus militer, 264 pesawat dan 145 helikopter Angkatan Bersenjata Ukraina telah ditembak jatuh .

AS berencana untuk mengirim pilot pesawat latih tempur Afghanistan ke Ukraina.

Mereka adalah orang-orang yang melarikan diri setelah Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021.

Saat ini mereka sedang dalam pelatihan di California, yang kemudian akan dikirim melalui Polandia ke Ukraina.***

Editor: M Hilman Hudori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah