China Berniat Membuat Aliansi Anti-Barat dengan Rusia, Pakar Politik: Lebih Memilih China Gabung AS

- 13 Agustus 2022, 09:26 WIB
Bendera China dan AS berkibar di luar gedung perusahaan di Shanghai, China 16 November 2021 lalu
Bendera China dan AS berkibar di luar gedung perusahaan di Shanghai, China 16 November 2021 lalu /REUTERS/Aly Song/File Photo
MEDIA PAKUAN - Tidak semua pakar politik di China menyambut hubungan baik negara itu dengan Rusia.
 
Dibalik kepentingan China yang saat ini menjelma menjadi kekuatan besar.
 
Seorang pakar politik China Wang Huiyao lulusan University of Windsor Kanada, mengatakan bahwa Rusia  bukanlah  raksasa bagi China namun adalah kurcaci bagi China.  
 
 
Menurutnya seluruh kebijakan China saat ini lebih  ditujukan untuk membangun hubungannya dengan Barat. 
 
Ia menyatakan makna berbeda dari pernyataan bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan China Wang Yi, pada 4 Februari 2022, yang mengatakan bahwa hubungan antara kedua negara bersifat strategis. 

Presiden AS Richard Nixon 50 tahun lalu telah melakukan kunjungan ke China dalam rangka meredakan ketegangan dan membentuk kembali geopolitik Perang Dingin.
 
 
Setelah perpecahan Sino-Soviet pada tahun 1960-an kekuatan dunia terpecah menjadi tripolar, saat itu Nixon mempunyai misi untuk pemulihan hubungan baru, yang ternyata mengubah keseimbangan kekuatan  tripolar antara China-AS-Uni Soviet.

Pasca runtuhnya Uni Soviet Rusia mengambil alih peran kekuatan segitiga strategis itu.

Jika kunjungan Nixon ke China pada tahun 1972 dihubungkan dengan saat ini, maka perang superpower baru adalah antara AS, Rusia, dan Cina, yang digambarkan sangat berbahaya saat ini.
 
 
Wang Huiyao menyatakan bagaimanapun, China tidak tertarik pada aliansi anti-Barat dengan Rusia, tetapi berusaha untuk menstabilkan dan meningkatkan hubungannya dengan AS dan sekutunya.
 
Menurutnya pengumuman pada 4 Februari tidak ditujukan untuk menciptakan front bersama melawan Barat, tetapi untuk kerja sama di bidang kepentingan bersama. 
 
"China bukanlah sekutu Rusia dan tidak pernah mendukung invasinya ke Ukraina.  Menteri Luar Negeri Wang Yi, saat itu menyerukan pengakuan kedaulatan semua negara dan penghentian permusuhan di Ukraina melalui dialog dan konsultasi," katanya.
 
 
Ia mengungkapkan bahwa hubungan ekonomi Cina dengan Barat lebih signifikan pada tahun 2021, dimana perdagangan dengan AS ($657 miliar) dan UE ($828,1 miliar). Sedangkan perdagangan dengan Rusia hanya  $147 miliar.
 
Militer Rusia diklasifikasikan sebagai negara adidaya, tetapi secara ekonomi ia adalah kurcaci dalam keadaan penurunan struktural yang berkepanjangan. 
 
PDB Rusia diketahui hanya sedikit lebih besar dari Spanyol, yang menjadi ekonomi nasional terbesar kelima di UE. 
 
China sama sekali tidak tertarik pada konfrontasi berkepanjangan dengan Barat atas kemitraan dengan negara semacam itu.

Pakar politik China menambahkan bahwa pemain geopolitik penting, adalah  Uni Eropa, saat ini menjadi semakin independen dalam kebijakan luar negerinya dan mempertaruhkan kepentingan besar di Ukraina.
 
 
Walaupun UE secara strategis tidak kuat,  Tetapi UE tidak lagi mau mengikuti jejak AS dan saat ini akan mencoba untuk menentukan peran globalnya sendiri, membuat kekuatan multipolar tidak lagi tripolar.

Presiden Prancis Emmanuel Macron adalah paling vokal mendukung otonomi strategis UE dan telah menjelaskan bahwa UE tidak berniat menjadi sekutu AS melawan China.

Munculnya ancaman kekuatan strategis ini tidak datang dari negara lain, tetapi dari apakah kekuatan itu dapat bekerja sama dengan orang lain untuk menyelesaikan masalah bersama.
 
Baca Juga: Dibuka Pendaftaran TNI AU 2022 Terbaru, Minimal Lulusan SMA SMK Saja Berikut Syarat Lengkapnya

50 tahun yang lalu, China dan Amerika mencapai terobosan diplomatik yang mengubah hubungan trilateral Perang Dingin dan melayani kepentingan kedua negara. 
 
Jika konflik antara negara adidaya terjadi saat ini maka kemungkinan ancaman eksistensial akan jauh melampaui perbatasan Ukraina. ***

Editor: Ahmad R

Sumber: https://sibkray.ru/news/2126/954032/?utm


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x